Surabaya (beritajatim.com) – Dalam momen Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 77, Yordan M Batara, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur mengajak para milenial atau akrab dengan sebutan Generasi Z untuk melawan intoleransi dan kemiskinan.
Hal tersebut dilakukan lantaran, menurut sensus Penduduk 2020 memberi gambaran bahwa 27,94 % komposisi penduduk Indonesia adalah Generasi Z. Kaum Gen Z ini lahir antara 1997 – 2012. Artinya, keberadaan Gen Z memegang peranan penting bagi perkembangan Indonesia di masa mendatang.
Hal tersebut disampaikan Yordan saat menjadi narasumber dalam Seminar Wawasan Kebangsaan yang diadakan oleh SMA Kristen Gloria 2.
Dalam pemaparannya, anggota komisi A DPRD Jatim ini mengingatkan jika permasalahan bangsa ini adalah Intoleransi dan kesenjangan sosial yang terus tumbuh.
“Saat ini, lawan Pancasila adalah Intoleransi dan Kesenjangan Sosial, Untuk melawan musuh Pancasila, adik-adik harus memiliki cita cita sosial yaitu mewujudkan Indonesia yang semua warganya sejahtera. Ini tanda mencintai Indonesia. Tidak cuman cita cita untuk diri sendiri saja”, tegas pria yang saat ini menjadi anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur ini.
Menurutnya, generasi Z harus bisa berbaur dengan semua golongan suku, agama, dan ras yang ada di Indonesia. Baginya, anak muda harus lebih peka terhadap kondisi sosial masyarakat yang sampai hari ini merasakan diskriminasi.
“Carilah tahu berbagai kesulitan dan diskriminasi yang masih ada di berbagai tempat di Indonesia. Kemiskinan, putus sekolah hingga pengangguran yang ada di pelosok Indonesia. Cintailah Indonesia. Jika ada satu bagian yang menderita, maka kita juga harus merasa sakit sebagai sesama bangsa Indonesia”, imbuhnya.
Bagi Yordan, Indonesia saat ini membutuhkan generasi milenial yang mau turun ke lapisan masyarakat paling bawah dan mau berbaur dengan rakyat agar mengetahui masalah-masalah yang dihadapi. Dosen pancasila tersebut mengajak agar generasi muda punya langkah konkret untuk membangun Indonesia lebih maju.
“Lakukan donasi, aksi sosial, seruan di medsos atau perbuatan empati lainnya untuk melawan intoleransi dan radikalisme. Kita punya pendahulu yang sudah berbuat nyata. Ada Sukarno, J. Latuharhary, AA Maramies. Ada juga Liem Koen Hian, Tan Eng Hoa, Yap Tjwan Bing, John Lie hingga Yap Thiam Hien. Mereka sudah berbuat di jamannya. Sekarang giliran kalian semua.” Tegas lelaki yang selalu membawa jargon #pancasilasaklawase ini. (ang/ted)
Komentar