Jakarta (beritajatim.com) – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menilai, pembentukan koalisi politik saat ini justru mempertajam pembelahan di tengah masyarakat yang sudah ada sejak dua Pilpres terakhir. Pembelahan saat ini diperdalam dengan adanya penetapan calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu 2024.
Karenanya, Anis mendorong agar Ramadhan di tahun politik dijadikan momentum bagi seluruh komponen bangsa untuk membangun koalisi rekonsiliasi. Dimana semua pihak diharapkan dapat membangun soliditas dan meletakkan kepentingan bangsa lebih tinggi diatas kepentingan yang lainnya.
“Saya berpikir, terlepas dari kompetisi politik kita menuju 2024, kita harus tetap meletakkan kepentingan bangsa itu lebih tinggi dari semuanya,” kata Anis Matta.

Anis menambahkan, dengan pengkosolidasian politik nasional dalam satu format koalisi rekonsiliasi baru tersebut, diharapkan semua pihak dapat menyatu menghadapi krisis dan mencegah supaya bangsa kita tidak terjebak dalam ancaman disintegrasi bangsa.
“Musuh kita sebenarnya adalah krisis, dan krisis inilah yang mengancam kita,” tegasnya.
BACA JUGA:
Surya Paloh ke Demokrat, AHY: Kami Ingin Kapal Koalisi Berlayar dan Menang
Koalisi Masih Cair, Potensi Utak Atik Masih Terbuka
Gus Fawait Gerindra: Koalisi Bareng PKB Makin Solid
Kedepankan Kampanye Program dan Gagasan, KIB Koalisi Paling Solid
Untuk itu, menurut Anis, yang diperlukan saat ini adalah membangun soliditas bersama dan mencegah ancaman disintegrasi bangsa yang semakin nyata akibat krisis global.
“Jadi puasa inikan semacam kondisi pengendalian, supaya kita semua solid dan memperkuat soliditas. Sehingga amaliyah yang paling afdal di bulan Ramadhan adalah membangun koalisi rekonsiliasi,” katanya. [hen/but]
Komentar