Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto menyerahkan bantuan sosial (bansos) sembako untuk 1.000 lebih pedagang di lingkungan SD/SMP Negeri maupun swasta di 18 kecamatan se-Kabupaten Mojokerto yang terdampak pandemi Covid-19. Bansos yang sudah mulai disalurkan sejak, Jumat (15/10/2021).
Sabtu (16/10/2021), Bupati didampingi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) sekaligus Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono di beberapa titik lokasi. Yakni di wilayah Kecamatan Sooko, Trowulan dan Mojoanyar.
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menjelaskan, aturan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas siswa sekolah, belum merekomendasikan kantin beroperasi. “Mengingat aktivitas mamin bersama, membawa risiko persebaran Covid-19. Ada celah protokol kesehatan kendor saat melepas masker dan tidak memperhatikan jarak aman satu sama lain,” ungkapnya.
Pembatasan kantin ini tentu membawa dampak ekonomi sangat besar bagi para pedagang di area sekolah maupun di sekitaran lingkungan sekolah. Bansos tersebut, lanjut Bupati, adalah bentuk usaha Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang bergerak di bidang usaha tersebut.
“Sudah lama sekolah dilaksanakan secara daring, meski kini kita sudah melaksanakan PTM terbatas. Namun begitu, aturan belum merekomendasikan kantin sekolah beraktivitas. Ini demi menghindari risiko persebaran Covid-19. Bansos ini mungkin tidak dapat membantu sepenuhnya, namun kita harus bersyukur karena kita masih diberi sehat,” katanya.
Bupati juga menekankan agar warga yang belum vaksin segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat. Ini lantaran target cakupan vaksin harus segera penuhi minimal 70 persen agar level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa segera turun diikuti dengan pelonggaran kegiatan masyarakat. [tin]
Komentar