Politik Pemerintahan

Harjasda ke 164, PBI Berbahagia Sampai Gelar Lomba Ini

Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor)

Sidoarjo (beritajatim.com) – Hari ulang tahun sebuah kota/kabupaten menjadi kebahagiaan bagi semua masyarakat- nya. Seperti halnya yang dirasakan oleh Pelestari Burung Indonesia (PBI) Cabang Sidoarjo.

Dalam Hari Jadi Sidoarjo (Harjasda) ke 164 ini, PBI yang terdiri dari anggota kumpulan dari para penggemar maupun pecinta burung berkicau, bersama Pemkab Sidoarjo menggelar lomba burung berkicau Piala Bupati Sidoarjo di parkir Timur GOR Sidoarjo Minggu (8/1/2023).

Hadir dalam pembukaan acara ini, Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), Ketua PBI Pusat Bagya Rahmadi, Ketua PBI Cabang Sidoarjo H. Nurchozin serta anggota DPRD Sidoarjo Bambang Pujianto dan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo Eni Rustianingsih.

iklan adidas

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor mengapresiasi lomba burung berkicau ini. Janji Gus Muhdlor akan akan selalu memberikan perhatian lebih terhadap pelaksanan kegiatan semacam ini karena dapat menjadi ajang silatuhrahmi untuk menguatkan kerukunan dan keguyuban warga Sidoarjo.

Gus Muhdlor juga sempat tercengang perputaran uang di bisnis hobi burung seperti ini. Dikatakannya ada kurang lebih 97 penangkar burung di Kabupaten Sidoarjo. Omset bisnis penjualannya mencapai Rp 5 milyar perbulan untuk burung murai batu, atau Rp 60 miliar setahun.

“Saya melihat ada sekitar 97 penangkar burung di Kabupaten Sidoarjo dan omsetnya untuk burung murai batu saja Rp 5 miliar perbulan. Jelas ini perputaran uangnya sangat besar,” ucapnya.

Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali menyerahkan piala kepada pemenang lomba

Gus Muhdlor menambahkan, melihat potensi tersebut Pemkab Sidoarjo akan mendorong perkembangan hobi seperti ini, yakni dengan pemenuhan pangan burung. Untuk pangan burung selama ini masih didatangkan dari luar daerah, yang nilainya mencapai Rp 1 milyar perbulan.

“Melihat hal ini mungkin Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo harus menjaga ini, memberikan perhatian dan atensi lebih sehingga dari, oleh, untuk Indonesia bisa terjadi di Sidoarjo,” papar Gus Muhdlor.

Putra KH Agoes Ali Masyhuri itu juga bercerita, bahwa hobi burung menjadi salah satu falsafah Jawa yang menandakan hidup seseorang itu baik. Ada lima tanda falsafah Jawa yang harus dimiliki seseorang dalam hidupnya. Yakni pertama Griyo yang berarti rumah. Seseorang bisa dikatakan hidupnya baik bila telah memiliki rumah yang bagus. Kedua adalah Garwo atau istri. “Milih seorang istri juga harus cantik,” ucapnya.

Ketiganya lanjut Gus Muhdlor adalah Turonggo atau tunggangan. Tunggangan dalam hal ini kendaraan yang kalau jaman dahulu berupa kuda. Untuk yang keempat berupa pusaka. Pusaka jaman sekarang bukan keris, melainkan kartu ATM.

“Sedangkan yang terakhir harus punya kukilo atau hobi. Kalau itu tidak mengenal angka, tidak mengenal harga, walaupun burung itu ditulis harganya dipatok Rp 1 miliar, kalau sudah senang ya dibeli,” urainya dengan menyebut percaya hobi yang positif akan membuat hidup seseorang terasa indah. (isa/kun)



Apa Reaksi Anda?

Komentar