Politik Pemerintahan

Gagal Jadi Wabup, Vian Terpilih Jadi Ketua Gapensi Jember

Jember (beritajatim.com) – Gagal terpilih menjadi wakil bupati tahun lalu, Dwi Arya Nugraha Oktavianto kini terpilih menjadi Ketua Badan Pengurus Cabang Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Kabupaten Jember, Jawa Timur, periode 2021-2026.

Vian, sapaan akrab Oktavianto, terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Cabang IX Gapensi Jember di Hotel Luminor, Rabu (6/10/2021). Dia memperoleh dukungan dari dari 235 anggota pemilik hak suara.

“Sata mengemban amanah untuk memimpin Gapensi bukan semata karena hanya persoalan kecakapan berorganisasi, tapi peran penting senior-senior pendahulu pendiri Gapensi,” kata Vian, sebagaimana dilansir Bidang Informasi dan Komunikasi BPC Gapensi Jember, Kamis (7/10/2021).

Menurut Vian, para senior di Gapensi selama ini punya jasa besar dalam mengembangkan organisasi tersebut. “Ke depan, meski 60 persen pengurus dari kalangan milenial, bukan berarti tidak mampu menjadi pengusaha yang profesional. Justru sebaliknya, kepengurusan milineal yang hari ini bersamanya mendorong semakin kuat bangunan integritas dalam berusaha dan menjaga komitmen,” katanya.

Vian menilai, kepengurusan hari ini adalah wujud regenerasi dalam berorganisasi. “Rata rata pengurus muda Gapensi yang ada distruktur hari ini adalah putra dan putri terbaik dari senior senior Gapensi yang sudah terkenal dengan integritas dan komitmen pada masanya,” katanya.

Kepengurusan Gapensi saat ini akan lebih menajamkan lagi misi bersama pengurus lain untuk berkomunikasi dengan lembaga-lembaga mitra. “Supaya kita dapat sama-sama bangkit menjaga dan memperkokoh perekonomian Kabupaten Jember,” kata Vian.

Gapensi, menurut Vian, merupakan salah satu faktor penting bergeraknya roda perekonomian. Dengan 235 pengusaha yang menjadi anggota, ada ratusan ribu tenaga kerja mulai dari pengawas proyek, mandor, kepala tukang hingga kuli atau buruh bangunan yang bekerja di sektor jasa kontruksi. Ini wujud berjalannya ekonomi secara sehat.

“Kalau pembangunan bergerak, maka mandor, tukang dan buruh bangunan bekerja. Kalau mereka bekerja istri istri mereka bisa belanja untuk kebutuhan pokok. Dan kalau sudah belanja pedagangnya juga mengambil bahan baku dari produsen dan petaninya, kan berputar ekonominya,” kata Vian. [wir/kun]

Apa Reaksi Anda?

Komentar