Jakarta (beritajatim.com) – Erick Thohir dinilai relatif bisa diterima semua golongan jika maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sebagai calon wakil presiden (cawapres). Dia punya modal yang memadai untuk hal itu.
Pengamat politik Amir Faisal menilai Menteri BUMN itu bakal cocok disandingkan dengan siapapun capresnya. Erick punya elektabilitas tinggi dan mampu mewakili masyarakat luar Jawa.
“Sudah menjadi kelaziman politik di republik ini bahwa sosok cawapres cenderung dilihat dari sejauh mana kekuatannya dari sisi elektabilitas, keterwakilan golongan wilayah, serta prestasi dan rekam jejaknya. Sedangkan Erick Thohir telah berada di posisi itu,” kata Amir.
Amir pun yakin, Erick Thohir jika jadi wakil presiden akan membuat Indonesia lebih maju. Ini mengingat rekam jejak Erick yang begitu cemerlang.
“Karena wakil presidennya cemerlang dalam membantu Presiden RI untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Amir.
Sejumlah survei menunjukkan elektabilitas Erick yang tinggi sebagai cawapres. Seperti survei yang dilakukan Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN), yang mencatat elektabilitas Erick di angka 19,2 persen dan tertinggi di antara nama-nama lainnya.
Selain itu dari sisi keterwakilan kelompok, Erick bisa diterima masyarakat luar Jawa. Ditambah dia mendapatkan dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU), organisasi massa Islam terbesar di Indonesia.
Belum lagi soal rekam jejak. Erick terbukti mampu menyelamatkan Indonesia dari pandemi Covid-19. Dia berhasil menjalankan lobi tingkat dunia sehingga Indonesia kebagian jatah vaksin yang memadai.
Soal menggerakkan ekonomi apalagi. Lewat program KUR, Mekaar, dan Makmur, Erick Thohir mampu membuat UMKM melompat lebih jauh.
Di samping itu, Erick juga berhasil mengharumkan nama BUMN melalui kontribusi pada keuangan Negara sebesar Rp68 triliun selama tiga tahun terakhir.
Laba BUMN di bawah kepemimpinan Erick konsisten meningkat. Pada 2020, laba total BUMN mencapai Rp13 triliun dan meningkat jadi Rp124,7 triliun pada 2021. Sedangkan pada triwulan III 2022, laba tersebut kembali naik menjadi Rp155 triliun. [beq]
Komentar