Politik Pemerintahan

Dukung Gagasan PKK Pusat, Lamongan Canangkan 5 Desa Pilot Project Peduli Stunting

Bupati YES bersama Ketua TP PKK Lamongan saat peresmian Pencanangan Desa Pilot Project Peduli Stunting, Selasa (19/10/2021).

Lamongan (beritajatim.com) – Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan mengangkat isu stunting sebagai program dukungan terhadap pilot project Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana yang merupakan gagasan PKK Pusat dan PKK Provinsi.

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Ketua TP PKK Lamongan Anis Yuhronur Efendi saat Pencanangan Pilot Project Desa Peduli Stunting, di Pendopo Kecamatan Sukodadi, Selasa (19/10/2021).

“Pilot project gerakan keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana merupakan sebuah gagasan PKK pusat dan provinsi untuk menumbuhkan kesadaran yang melibatkan keluarga dan masyarakat secara langsung, serta membina masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri serta tanggap dan tangguh menghadapi berbagai tantangan,” ungkap Anis.

Untuk itu, menurut Anis, pada hari ini dilakukan pencanangan desa pilot project peduli stunting pada 5 (lima) desa di 5 kecamatan, yakni Desa Deket Kecamatan Deket, Desa Nguwok Kecamatan Modo, Desa Jatidrojog Kecamatan Kedungpring, Desa Karangwungulor Kecamatan Laren, dan Desa Banjarejo Kecamatan Sukodadi.

“Alhamdulillah, Tim Penggerak PKK Lamongan sangat cepat dalam merespon upaya penurunan stunting di Lamongan. Kepada para tim yang terlibat nanti harus banyak bertanya dan fokus apa saja yang akan disiapkan melalui 4 pokja, yakni pokja peduli stunting, peduli lingkungan, peduli ibu dan anak serta peduli hidup bersih dan sehat. Sehingga jangan sungkan untuk sering-sering koordinasi demi terwujudnya keluarga yang sehat,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang hadir secara langsung untuk meresmikan Pencanangan Desa Peduli Stunting tersebut mengungkapkan, perlunya kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat dalam penurunan stunting. Ia meyakini, melalui pencanangan pilot project desa peduli stunting ini, nantinya dapat menjadi role model yang dapat ditiru oleh semua desa-desa di Lamongan.

“Penurunan stunting tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat. Saya yakin dengan pilot project ini dapat menjadi model yang dapat ditiru oleh semua desa-desa di Lamongan,” tandas Bupati YES, sapaan akrab Bupati Lamongan.

Lebih jauh, Bupati YES menambahkan, berdasarkan data bulan timbang bayi per Ferbruari 2021, angka stunting menunjukkan angka 7,68 persen, angka kematian ibu 83,67 per 100 ribu kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 5,3 per 1.000 kelahiran hidup. Bagi Bupati YES, hal ini merupakan tantangan bersama yang harus dituntaskan.

Tak hanya stunting, Bupati YES juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut peduli terhadap keadaan sekitar. Melalui program unggulan penanggulangan kemiskinan ekstrem home care service (HCS), diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya keluarga rawan, baik di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.

“Saya intruksikan kepada seluruh masyarakat, kades, camat harus dapat melakukan respon cepat ketika ada tetangga atau warganya yang mengalami kerentanan kepada Tim HCS. Tidak hanya kerentanan terhadap kesehatan, namun juga sosial ekonomi dalam rangka penurunan kemiskinan ekstrem,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr Taufik Hidayat turut menjelaskan penetapan ke-lima desa yang ditunjuk. Taufik mengungkapkan, meski desa yang dipilih merupakan desa yang masih memiliki kekurangan, namun desa tersebut juga memiliki potensi untuk menuju ke arah yang lebih baik. Sehingga, pengalaman dari kelima desa ini akan dibuat percontohan desa lainnya. [riq/but]

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya

Ketika Melaut Tak Harus Mengantri Solar