Surabaya (beritajatim.com) – Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung berhasil menjadi juara pertama pada lomba desa Provinsi Jatim 2022.
Sementara pada kategori kelurahan, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun yang muncul sebagai juara pertama.
Desa Kendalbulur mengalahkan Desa Cermo Kecamatan Kare Kabupaten Madiun yang berada di posisi kedua, dan Desa Ploso, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar di posisi ketiga. Sementara Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang berada di posisi keempat.
Sementara pada kategori kelurahan, terbaik kedua diraih Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Dan, terbaik ketiga diraih Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Adapun terbaik keempat jatuh pada Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.
Pemberian penghargaan dan hadiah desa dan kelurahan terbaik diserahkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jatim Soekaryo SH MM kepada para perwakilan desa dan kelurahan di acara Temu Karya Pemenang Lomba Provinsi Jatim 2022 di Surabaya.
Menurut Soekaryo, lomba desa dan kelurahan dilaksanakan sebagai evaluasi dan penilaian perkembangan pembangunan atas usaha pemerintah bersama masyarakat desa dan kelurahan.
“Evaluasi ini mendorong pemerintah desa dan kelurahan bersama masyarakat untuk mengetahui capaian daerah dalam mewujudkan peningkatan kualitas hidup, khususnya aspek penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan serta menemu kenali potensi di wilayahnya,” katanya.
Indikator penilaian lomba desa meliputi pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan, dan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.
Tahun 2022, menurut Soekaryo, merupakan tahun optimisme Jatim untuk bangkit, membangun kembali sektor-sektor yang terdampak pandemi Covid-19.
“Saatnya Jatim bangkit dalam pemulihan ekonomi, pembangunan manusia, penyediaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan,” tegasnya.
Pengentasan kemiskinan merupakan salah satu prioritas yang terus diupayakan Pemprov Jatim terutama dari sisi dampak pandemi Covid-19.
Persoalan kemiskinan, menurut dia, memerlukan kerja bersama yang luar biasa, oleh pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota.
“Alhamdulillah, penurunan penduduk miskin di Jawa Timur periode Maret 2021-Maret 2022 tertinggi secara nasional sebesar 391.400 jiwa (28,3 persen dari total nasional),” pungkasnya. (tok/ted)
Komentar