Politik Pemerintahan

Daftar ke KPU Jember, PKS Kirim Pesan Kebangsaan Lewat Pakaian

Ketua DPD PKS Jember Sudianto (tengah)

Jember (beritajatim.com) – Mendaftarkan calon legislator ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (12/5/2023), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengirimkan pesan kebangsaan lewat pakaian yang mereka kenakan.

Para caleg dan pengurus PKS datang ke KPU di Jalan Kalimantan dengan mengenakan baju tradisional Jember. “PKS adalah sarana bangsa dan rakyat kita untuk mengekspresikan identitas diri,” kata Ketua Dewan Pengurus Daerah PKS Jember Sudianto.

“Partai ini jadi sarana kita untuk memperjuangkan dan menguatkan identitas kemasyarakatan, identitas kebudayaan, identitas latar belakang, dan sebagainya. Mereka memperkaya negeri ini. Jangan sampai identitas bangsa kita ini lenyap satu persatu gara-gara kontestasi partai atau politik,” kata Sudianto.

Menurut Sudianto, warga Indonesia harus saling menghargai, saling menjaga, dan saling bergotong royong. “Kader PKS ini bermacam-macam. Ada yang dari suku Jawa, suku Madura, dari kalangan santri, dan sebagainya. Mereka semua bersatu,” katanya.

“Target kami 10 kursi DPRD Jember. Dari tujuh daerah pemilihan, ada daerah pemilihan yang jadi perhatian khusus karena diyakini mampu menyumbangkan dua kursi. Kami akan berikhtiar, masih ada waktu sekitar delapan bulan untuk memastikan di setiap daerah pemilihan itu bisa menyumbang minimal dua kursi,” kata Sudianto.

Caleg milenial akan jadi andalan. Sebanyak 25 persen dari 50 calon legislator DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) termasuk dalam generasi milenial, yang berusia 21-30 tahun.

“Kami ingin renegerasi kepemimpinan negeri ini. Selama ini pada era reformasi, pejuang-pejuang reformasi (sudah berjuang) hampir 25 tahun. Saatnya generasi muda melanjutkan,” kata Sudianto.

Menurut Sudianto, dalam Pemilihan Umum 2024, PKS ingin kaum milenial belajar berkontribusi dalam pesta demokrasi. PKS sengaja memperbanyak caleg dari kalangan milenial karena menyesuaikan diri dengan bonus demografi Indonesia. Menurut Sudianto, pemilih pemula yang berusia 17-24 tahun yang menjadi sasaran perebutan suara partai politik.

“Mereka bukan hanya vote getter, tapi bagaimana ada di antara mereka yang tampil. Mereka belajar walau berusia 21 tahun, dan tahun depan baru dua kali mengikuti pemilu. Insyaallah mereka sudah membawa aspirasi kaum muda,” kata Sudianto. Selain dari kalangan milenial, lima puluh caleg PKS memiliki berbagai macam latar belakang ekonomi, mulai dari pelaku perekonomian, pesantren. [wir]



Apa Reaksi Anda?

Komentar