Surabaya (beritajatim.com) – Menjadi ujung tombak aduan dari masyarakat Kota Surabaya di kala darurat, ternyata Command Center 112 pun sering mendapat telepon aneh. Tak jarang telepon itu datang dari para hantu. Kok bisa?
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengaku, masih saja ada oknum yang menggunakan layanan itu untuk sekedar main-main atau iseng. Ia mencontohkan. Seperti adanya laporan kebakaran di lokasi x, namun setelah dicek, ternyata laporan tersebut nihil.
Bahkan, kadang juga ada masyarakat yang sekedar mencoba-coba layanan 112. “Ada juga yang hanya bertanya seperti nama kepala dinas. Ada juga yang telpon terus diam. Ada juga yang telpon terus terdengar suara ngaji. Ada pula suara seperti hantu itu,” ujarnya.
Dalam tiga hari terakhir, lanjut dia, tercatat sebanyak 1025 laporan yang masuk ke CC Room 112. Pada 9 Februari 2019 ada 163 laporan telpon masuk, namun sekitar 50 palsu. Kemudian 10 Februari 2019, tercatat sebanyak 423 telpon yang masuk, sementara 257 dianggap palsu. Dan 11 Februari 2019, tercatat sekitar 439 telpon masuk, yang 263 palsu.
“Makanya kami mohon kepada warga Kota Surabaya, mari bantu kami dengan memberikan informasi yang betul, supaya kami bisa melayani masyarakat dengan baik dan cepat. Karena yang kami layani adalah terkait dengan kedaruratan, baik itu nyawa manusia, nyawa orang lain, ataupun nyawa binatang,” terangnya.
Eddy turut menyampaikan pihaknya telah mengklasifikasikan laporan-laporan yang masuk itu ke dalam 38 kategori. Data tahun 2018 tercatat, angka tertinggi ada pada laporan kasus kecelakan sekitar 12,96 persen. Sementara laporan darurat medis sekitar 8,81 persen, sambungan PDAM sekitar 4,9 persen, PLN 6,8 persen, dan kejadian kebakaran sekitar 3,87 persen. “Jadi ini evaluasi tahun 2018 sudah kami rekap data-data yang masuk ke kami seperti itu,” ungkapnya. [ifw/suf]
Komentar