Trenggalek (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Trenggalek meraih penghargaan dari United States Agency for International Development (USAID). Prestasi ini didapat setelah dianggap mendukung perkembangan kewirausahaan dalam Program Jadi Pengusaha Mandiri (JAPRI).
Penghargaan untuk Kabupaten Trenggalek itu diserahkan langsung oleh Jeffery P. Cohen, Mission Director USAID Indonesia kepada Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara di Grand Ballroom, Mercure Hotel Grand Mirama, Surabaya.
“Program JAPRI sendiri selaras dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten Trenggalek, yang ingin menciptakan 5.000 pengusaha perempuan (female preneur) baru di daerahnya. “Ini adalah suatu keberkahan bagi Kabupaten Trenggalek,” ungkap Wakil Bupati Trenggalek usai menerima penghargaan.
Mantan aktivitas kepemudaan itu mengatakan, Pemkab Trenggalek ingin menciptakan 5 ribu pengusaha perempuan baru dan JAPRI. Ada sebanyak 2.468 wirausahawan baru yang terintervensi program JAPRI.

Dari program ini tercatat sebanyak 64 persen atau 1.571 perempuan muda mengalami peningkatan kapasitas pasca pelatihan. Sebanyak 389 diantaranya memiliki legalitas usaha dan 1.267 perempuan muda membuka usaha baru dan mengalami peningkatan pendapatan.
Hal inilah yang menjadi tujuan Pemkab Trenggalek. Sebab, berdasarkan survey biĺa perempuan berpenghasilan maka sebagian besar penghasilannya akan dikembalikan untuk perbaikan gizi dan pendidikan keluarga.
Tidak hanya perempuan melalui JAPRI WEE (Jadi Pengusaha Mandiri – Women’s Economic Empowerment), kelompok rentan (Disabilitas) juga disasar melalui program JAPRI PWD (Jadi Pengusaha Mandiri – People With Disabilities).
“USAID JAPRI sendiri bertujuan meningkatkan kesempatan kerja melalui kewirausahaan bagi individu miskin dan rentan serta penyandang disabilitas,” ungkap Pimpinan Proyek USAID JAPRI, Anna Juliastuti.
“JAPRI fokus pada promosi wirausaha melalui penguatan kemampuan kewirausahaan, dengan memastikan perempuan muda miskin dan rentan mendapatkan akses dan menerima pelatihan keterampilan dasar dan kewirausahaan,” terangnya.
Program JAPRI sendiri berfokus pada Pelatihan untuk Pelatih; Pelatihan untuk Pendamping; Pelatihan Kewirausahaan; One Day Business Training dan Pendampingan dan mentoring usaha.
“Keberadaan USAID ditujukan dapat membantu perempuan, anak dan kelompok rentan bisa memberikan jalan untuk meningkatkan taraf hidup dengan berwirausaha. Baik menciptakan peluang ekonomi bagi diri sendiri dan orang lain, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu Mr. Jef tidak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada beberapa alumni USAID JAPRI yang sukses mengembangkan usahanya dan mampu menginspirasi bagi yang lainnya. Mission Director USAID Indonesia itu juga merekomendasikan kepada pemerintah untuk melakukan pendekatan kewirausahaan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Memperluas dan mempermudah akses dan jangkauan, USAID meluncurkan USAID JAPRI e-learning. Platform pelatihan wirausaha yang bisa diakses secara digital. Diharapkan dengan peluncuran ini praktik-praktik baik yang dilakukan oleh USAID JAPRI ini bisa diakses bayak orang. [nm/ted].
Komentar