Jakarta (beritajatim.com) – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah berharap agar wakil presiden (wapres) yang akan datang merupakan sosok wapres seperti Muhammad Hatta atau Bung Hatta.
Meski, Fahri menyebut sulit memperoleh sosok seperti Bu Hatta karena figur calon wakil presiden yang kuat, adalah bagian dari krisis kepemimpinan selama ini.
“Bung Hatta itu, seorang intelektual besar, ilmuwan, paham tentang negara dan juga seorang ekonom yang telah meletakkan fondasi bagi perekonomian nasional. Itu bentuk fungsi representasi simbolis yang luar biasa dari seorang wakil presiden,” kata Fahri.
Baca Juga:
Pertemuan Anies-Koalisi Perubahan: Cawapres Internal Koalisi
Dia menegaskan, wapres seharusnya difungsikan. Menurutnya, posisi wapres yang akan datang, kiprahnya sangat dinantikan bersama presiden terpilih untuk mengakhiri kompleksitasnya krisis global secara nasional.
“Pilpres 2024 kira-kira biaya pemilihannya mencapai Rp 100 triliun. Begitu terpilih, selama 5 tahun kita gaji mereka dengan gaji yang besar. Kita kasih istana dan kita kasih pengawalan VIP. Itu semua sangat mahal, dan membebani anggaran negara setiap tahun. Tetapi posisi wakil presiden nyaris tidak ada fungsinya atau difungsikan,” kata Fahri.
Sehingga calon wakil presiden yang dipilih tidak sekedar dijadikan alat untuk memperkuat elektablitas dan popularitas calon presidennya saja. Tetapi, begitu terpilih posisi wakil presiden juga harus difungsikan.
“Para intelektual sekarang semua terganggu dengan kondisi saat ini, apa boleh buat. Tapi mudah-mudahan kita bisa berharap lebih di pemilu kali ini,” katanya. [hen/beq]
Komentar