Jember (beritajatim.com) – Lebih dari separuh warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, puas dengan kinerja Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman, berdasarkan hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).
ARCI melakukan survei terhadap 831 orang responden pada 7-25 Maret 2023. Tingkat kepuasan masyarakat di bidang infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan melebihi 60 persen. Sementara kepuasan terhadap bidang pelayanan publik melebihi 50 persen. Begitu juga tingkat kepuasan terhadap kinerja bupati dan wakil bupati di dalam peningkatan perekonomian masyarakat.
Namun Direktur ARCI Baihaqi Siradj menyarankan kepada Hendy-Firjaun untuk meningkatkan kinerja agar tingkat kepuasan publik menembus 70 persen. “Itu angka aman agar bisa terpilih lagi untuk periode kedua,” katanya, Jumat (7/4/2023) malam.
Berdasarkan hasil survei ARCI, 66,8 persen puas dengan pembangunan infrastruktur dan 23,7 persen tidak puas. Sebanyak 65,1 persen responden mengatakan puas untuk pelayanan bidang kesehatan dan 31 persen tidak puas. Tingkat kepuasan warga di bidang pendidikan mencapai 60,7 persen dan 22,6 persen tidak puas.
Sebanyak 59,3 persen puas dengan peningkatan perekonomian masyarakat dan 32,4 persen tidak puas. Kepuasan terendah di bidang pelayanan publik yakni 56,9 persen dan 19,4 persen tidak puas. “Hasil ini merupakan warning bagi pemerintah daerah terutama dalam bidang tertentu yang belum mencapai 65 persen ke atas,” kata Baihaqi.
Survei ARCI secara umum menunjukkan kepuasan terhadap kinerja Bupati 58,5 persen, dan 33,2 persen tidak puas. “Sementara kepuasan terhadap kinerja Gus Firjaun 62,7 persen dan 24,9 persen mengatakan tidak puas,” kata Baihaqi.
Baihaqi mengatakan, tingkat kepuasan terhadap kinerja bupati dan wakil bupati merupakan rapor yang menggambarkan sukses tidaknya Pemerintah Kabupaten Jember di mata publik. “Nilai yang tercantum mengindikasikan kemampuan pemerintah dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi rakyat,” jelasnya.
Menurut Baihaqi, tingkat kepuasan juga berfungsi sebagai modal untuk terus mendapatkan kepercayaan dan dukungan masyarakat. “Jika dirasa memuaskan, masyarakat akan tambah percaya dan mereka akan mendukung kebijakan – kebijakan yang dibuat Pemerintah Kabupaten Jember. Namun sebaliknya jika buruk, maka pemerintah harus siap dengan sanksi publik, termasuk tidak akan didukung dalam perebutan kekuasaan berikutnya,” katanya. [wir]
Komentar