Blitar (beritajatim.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar mengalokasikan dana sebesar Rp. 3,6 miliar rupiah untuk merenovasi alun-alun Kota Blitar.
Titik nol Bumi Bung Karno ini akan mulai direnovasi pada dalam beberapa bulan ke depan dan ditargetkan selesai pada bulan Desember 2023 mendatang.
Dalam tahap awal, DLH akan merenovasi alun-alun Kota Blitar sisi selatan. Nantinya di sisi selatan bagian barat alun-alun Kota Blitar akan dibangun sebuah monumen titik nol kota. Sementara untuk gapura masuk alun-alun akan tetap dipertahankan karena sudah menjadi icon selama ini.
“Ini bagian dari mempercantik titik nol kota yang merupakan tempat terbuka hijau, sehingga diharapkan potensi wisata dan ekonomi umkm di sekitar alun-alun, bisa tumbuh,” kata Jajuk Indihartati, Kepala DLH Kota Blitar, Selasa (19/09/23).
Proyek renovasi alun-alun Kota Blitar tersebut saat ini telah memasuki tahapan persiapan pengerjaan. Proses lelang proyek sebelumnya juga telah dilakukan. DLH pun optimis proyek ini bisa selesai sebelum tahun 2023 berakhir.
“Proses lelang sudah kini tinggal pelaksanaan saja, selesai targetnya sebelum 2023 habis karena kan itu masuk anggaran 2023,” ucapnya.
Baca Juga: RSUD Ngudi Waluyo Blitar Bakal Masuk 7 Rumah Sakit Rujukan Penyakit Besar di Indonesia
Nantinya sisi selatan alun-alun Kota Blitar akan disolek untuk lebih cantik lagi. Sisi timur akan dibangun air mancur serta tempat bermain anak. Sementara untuk sisi selatan bagian barat akan dibangun ruang ekspresi serta area khusus lansia.
Di Sisi selatan bagian barat DLH juga membangun monumen titik nol Kota Blitar. Nantinya di monumen tersebut akan nampak sejumlah potensi unggulan dari Kota Blitar seperti Belimbing Karangsari serta Batik Khas Blitar.
Sisi timur juga akan disulap oleh DLH Kota Blitar agar lebih cantik lagi. Disana akan dibangun tulisan yang menunjukkan bahwa Kota Blitar adalah Bumi Bung Karno.
“Tentunya kami berharap dengan adanya renovasi ini, wajah Kota Blitar jauh lebih menarik lagi dan bisa menekankan bahwa Kota Blitar adalah Buminya Bung Karno,” ungkapnya.
Meski dilakukan renovasi namun DLH Kota Blitar memastikan bahwa fungsi alun-alun sebagai ruang terbuka hijau tetap dipertahankan. Begitu pula dengan fungsi lain yakni sebagai tempat penyerapan air hujan terbesar di wilayah Kota juga tetap akan dipertahankan.
Dengan semangat itulah, nantinya renovasi alun-alun Kota Blitar tetap akan berkonsep pada ruang terbuka dan ramah lingkungan. “Tetap pada konsep terbuka dan ruang terbuka hijau karena alun-alun itu bagaimanapun menjadi tempat yang menyerap air hujan cukup banyak di kota,” tutupnya. (owi/ted)
Komentar