Jember (beritajatim.com) – Massa yang berasal dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Jember berunjuk rasa di pelataran DPRD setempat, Selasa (24/9/2019). Mereka memprotes kebijakan Badan Penyelengara Jaminan Sosial Kesehatan dan Rencana Undang-Undang Pertanahan.
Massa berasal dari Universitas Jember, Institut Agama Islam Al Qodiri, Politeknik Jember, Universitas Moch. Sroedji, Universitas Islam Jember, AAK PGRI, STIE Mandala, IAI Al Falah As Sunniyah, IAIN Jember, dan IKIP PGRI.
“Kami menolak RUU Pertanahan dan mendesak pembentukan GTRA (Gugus Tugas Reforma Agraria) di Jember. Kami juga mendukung dan mendesak audit terhadap BPJS Kesehatan agar transparan,” kata Wakil Presiden BEM Universitas Jember Muhammad Rizal.
Mahasiswa menilai Indonesia tak pernah lepas dari konflik agraria terkait pertanian, pertambangan, eksploitasi korporasi, dan lain-lain. Tanah milik petani diserobot. “RUU Pertanahan akan bermuara pada kesewenang-wenangan,” kata Rizal.
Mereka ditemui Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, Wakil Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, Dedy Dwi Setiawan, dan Agus Sofyan.
Itqon siap menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa sesuai dengan otoritas DPRD Jember. “Ke depan kami akan melibatkan mahasiswa dalam setiap pelaporan upaya-upaya yang kami lakukan. Mudah-mudahan aspirasi mahasiswa bisa dijadikan bahan pertimbangan pembuat kebijakan,” katanya. [wir/but]
Komentar