Malang (beritajatim.com) – Sebuah truk bermuatan pasir menabrak dua motor di jalan raya Jurang Wadang, Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Rabu (3/8/2022) petang. Akibat kejadian ini, seorang pengendara motor meninggal dunia dan tiga orang lainnya luka-luka. Diduga, truk pasir mengalami rem blong sebelum menghantam motor.
Korban tewas adalah pengendara motor atas nama Joko Trimo (42), warga Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Joko meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka serius di kepala.
Sedangkan tiga korban luka adalah pengendara motor Honda Scoopy nopol N-2365-EBR, yakni Susono (56), pengendara motor mengalami luka lecet, kemudian Paitun (55) yang dibonceng, serta cucunya yang bernama Muhammad Ridwan (9 bulan) mengalami patah tulang tangan kiri. Keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Wajak Husada.
“Untuk korban meninggal langsung kami evakuasi ke kamar mayat RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Sedangkan kendaraan yang terlibat sudah kami amankan sebagai barang bukti,” ungkap Kanitlaka SatLantas Polres Malang Iptu Sunarko, Kamis (4/8/2022).
Sunarko menjelaskan, kecelakaan bermula dari truk yang dikemudikan Sujarwo (59), warga Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, melaju dari timur ke barat dengan kecepatan sedang. Sampai di lokasi kejadian dengan kondisi jalan menurun, tiba-tiba rem tidak berfungsi atau blong. Karena tidak bisa menguasai setir, truk akhirnya menabrak dua motor yang melaju searah di depannya.
Setelah menabrak dua motor, truk oleng ke kanan lalu menabrak pohon di pinggir jalan. Warga sekitar yang mengetahui kejadian langsung menolong korban yang terluka dengan dilarikan ke rumah sakit. Sebagian warga lainnya, melaporkan ke Unit Laka Lantas Polres Malang.
Polisi datang ke lokasi untuk olah TKP. Sekaligus mengevakuasi jenazah korban meninggal dunia ke kamar mayat RSUD Kanjuruhan Kepanjen. “Untuk penyebab kecelakaan sementara karena rem truk yang tidak berfungsi maksimal. Kami juga masih menyelidiki kasusnya dengan meminta keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian,” Sunarko mengakhiri. [yog/suf]
Komentar