Sumenep (beritajatim.com) – Tim ahli cagar budaya mulai melakukan penelitian makam kuno yang belum lama ini ditemukan di puncak Bukit Pal, Desa Batang-batang Daya, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep.
Ada sembilan makam kuno yang ditemukan. Nisan di makam Islam itu menggunakan langgam Madura kuno. Sebagian nisan ada yang bertuliskan huruf Arab Pegon (tulisan Arab yang dimodifikasi: red).
“Kami kesini untuk mencari penanda berupa tulisan tahun atau nama pada nisan. Dari situ nanti akan bisa diungkap, asal-usul makam kuno yang baru ditemukan ini,” kata salah satu tim ahli Cagar Budaya Sumenep, M. Hairil Anwar, Selasa (14/4/2020).
Meski tim belum menemukan petunjuk untuk pembuktian dan bahan kajian lebih lanjut, namun tim memprediksi bahwa makam kuno itu berada di jaman setelah Mataram Islam.
“Kalau dilihat dari struktur awal, pahatan seperti itu ada di era Mataram Islam sekitar tahun 1700-an. Tetapi pahatannya ada di dalam. Kalau ini kan tidak. Jadi dimungkinkan makam ini setelah masa Mataram Islam,” paparnya.
Dari sembilan makam yang ditemukan, ada tiga makam yang diprediksi lebih tua dibanding makam-makam lainnya. Batu nisannya menggunakan gundukan langgam Madura yang sangat kental. Meski tampilan batu nisannya lebih sederhana dibanding batu nisan di bagian barat yang bernuansa Jawa, namun posisinya berada di dataran yang lebih tinggi.
“Tata letak atau struktur nisan ini menentukan status sosial seseorang. Tiga batu nisan itu lebih menunjukkan ketokohan. Dan letaknya juga lebih tinggi dibanding yang lain,” ujar Hairil Anwar.
Batu nisan di makam yang baru ditemukan itu berbahan batu keras dan dikelilingi batu kumbung kuning. Nisan itu diukir indah bercorak langgam Madura kuno. Mayoritas makam masih utuh.
Berdasarkan cerita, kawasan bukit memang kerap dijadikan makam secara turun temurun sejak masa pra- Islam, karena bukit atau dataran tinggi, dianggap sebagai tempat suci. Tradisi itu bahkan menjadi warisan budaya hingga saat ini. [tem/suf]
Komentar