Banyuwangi (beritajatim.com) – Kolaborasi Pemkab Banyuwangi dan Sungai Watch untuk mengatasi sampah di lingkungan terus berlanjut. Tak hanya sekedar memungut sampah, mereka juga memilah dan mengolah sampah tersebut.
Aksi terbaru yang melibatkan ratusan warga itu berlagsung di Pantai Tratas, Kecamatan Muncar. Dari lokasi itu, selama seminggu menghasilkan 19 ton lebih sampah anorganik.
Co Founder Sungai Watch, Sam Benchegib menyebut sampah yang muncul di Pantai Tratas merupakan sampah dari sungai.
“Pantai Tratas sendiri kami pilih karena menjadi salah satu pantai yang paling banyak sampahnya di perairan Muncar. Dari sini, sampah kemudian kami bawa ke gudang penyortiran di Kecamatan Bangorejo untuk dipilah lalu diproses lebih lanjut. Beberapa hari ini kami terus kerjakan di sini sampai Tratas benar-benar bersih dari sampah. Banyak relawan yang terlibat,” ujar Sam.
BACA JUGA:
Di Sini Tempatnya Jagoan Bisnis Start Up Muda Banyuwangi
Sementara itu, Manajer Sungai Watch Banyuwangi Suhardiyanto mengatakan, semua sampah yang dikumpulkan dari Pantai Tratas akan disortir, dipilah dan didaur ulang.
“Kita olah sedemikian rupa agar tidak menghasilkan sampah lagi. Sampah-sampah yang bisa didaur ulang akan diolah sedangkan yang tidak bisa didaur ulang akan dipilah, dicacah dan dipres menjadi lempengan untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Misalnya saja sebagai dinding dan benda-benda lainnya,” ungkap Hari sapaan akrabnya.
BACA JUGA:
Resmi, Bupati Banyuwangi Jadi Saksi Penetapan Geopark Ijen di Maroko
Sejauh ini, Pemkab Banyuwangi dan Sungai Watch telah memasang 23 jaring penghalang di sejumlah sungai di Banyuwangi untuk mencegah masuknya sampah ke laut. Jaring-jaring ini berfungsi untuk mencegah sampah plastik yang dibuang masyarakat ke sungai masuk ke laut.
“Setiap harinya tim Sungai Watch turun ke sungai-sungai tersebut untuk mengangkut sampah ke gudang penyortiran. Sampai saat ini sampah yang sudah kami kumpulkan mencapai ratusan ton. Rencananya kami akan memasang 30 jaring lagi dalam waktu dekat,” pungkas Hari. [rin/beq]
Komentar