Peristiwa

Ponorogo Dilanda PMK Gelombang 2, Pasar Hewan Disterilisasi

sterilisasi pasar hewan ponorogo
Petugas BPBD melakukan sterilisasi di pasar hewan Ponorogo (Foto: Endra Dwiono/beritajatim.com)

Ponorogo (beritajatim.com) – Ponorogo saat ini dilanda PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) gelombang kedua. Untuk mencegah agar tidak merebak, BPBD Kabupaten Ponorogo melakukan sterilisasi di sejumlah pasar hewan.

Langkah ini dilakukan kembali menyusul adanya kasus baru PMK. Bahkan, jumlahnya mencapai ratusan ekor.

“Sterilisasi dilakukan yang utama di pasar hewan di Kecamatan Jetis dan Kecamatan Kauman,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Ponorogo Henry Indrawardana, Senin (30/01/2023).

Sterilisasi pasar hewan dilakukan selang sehari dari hari H pasaran. Untuk pasar hewan Jetis dilakukan sebelum hari pasaran Pahing (penanggalan Jawa).

Sementara untuk pasar hewan di Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman sebelum pasaran Kliwon. “Selang sehari sebelum pasaran atau malamnya, petugas mulai melakukan sterilisasi di pasar-pasar hewan itu,” katanya.

Tidak hanya sterilisasi tempat, setelah Subuh petugas kemudian standby di pasar untuk melakukan sterilisasi hewan yang masuk. Untuk personel yang diterjunkan, Pasar Jetis ada 5 orang dan pasar Kauman ada 4 orang.

“Permintaan sterilisasi pasar dan hewan ini oleh Disperdagkum. Surat masuk ke BPBD Ponorogo pada tanggal 24 Januari lalu,” ungkap Henry.

Untuk diketahui, setelah tiga bulan terakhir tidak ada laporan hewan ternak yang terkena PMK, kasus tersebut muncul kembali di awal Januari 2023.

Data dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo, PMK gelombang kedua ini sudah menjangkiti sedikitnya 180 sapi di Bumi Reog.

Jika kasus PMK beberapa bulan lalu sebagian besar berkutat di Kecamatan Pudak, kini ratusan sapi yang terjangkit menyebar di 12 kecamatan.

“Dari ratusan sapi yang terjangkit PMK. Kasus tertinggi di Kecamatan Bungkal dan Slahung,” kata Kepala Dipertahankan Kabupaten Ponorogo, Masun. [end/beq]



Apa Reaksi Anda?

Komentar