Probolinggo (beritajatim.com) – Ribuan massa yang datang dari berbagai kecamatan di Kabupaten Probolinggo mengepung kantor bupati setempat di jalan raya Panglima Sudirman Kota Kraksaan. Para peserta aksi itu menuntut kejelasan pelaksanaan tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahap II yang rencana akan diikuti oleh 251 desa, yang sudah beberapa kali mengalami penundaan, Senin (18/10/2021).
Dari pantuan beritajatim.com, massa aksi datang dengan menggunakan kendaraan roda dua, mobil dan truk dari arah timur dan barat, sesampainya di depan kantor Bupati, para peserta aksi langsung berorasi dan memblokade jalan raya Surabaya-Banyuwangi, sehingga menyebabkan kemacetan panjang dari dua arah.
“Ini bentuk kebosanan kami selaku pengurus APDESI karena audiensi kami (soal Pilkades)yang sudah dua kali dilaksanakan tidak ada tanggapan dari pihak eksekutif,” teriak Dony Sandi salah satu orator aksi dari atas mobil komando.
Sekitar satu jam berorasi, perwakilan massa aksi akhirnya dipersilahkan masuk ke dalam kantor Bupati, dan di temui oleh Assisten I Pemkab Probinggo Heri Sulistyanto, dan beberapa kepala OPD di lingkungan setempat.
Alhasil didapati kesepakatan bahwa pelaksanaan Pilkades tahap II akan digelar pada 17 Februari 2022 mendatang, yang di tandai dengan penandatanganan surat pernyataan oleh Asissten I dan Kepala Dinas PMD Kabupaten Probolinggo.
Ketua Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Probolinggo, Hasanuddin mengatakan, sebelum turun aksi, pihaknya sudah melakukan audiensi dengan DPRD setempat yang juga dihadiri oleh perwakilan eksekutif. “Jadi kita demo itu sudah melalui beberapa tahapan, kita sudah melakukan audiensi beberapa kali,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah mengirimkan surat kepada Plt Bupati Probolinggo, yang isinya mempertanyakan kejelasan pelaksanaan Pilkades tahap II, namun belum mendapatkan respon yang jelas.
Ia menyebut penetapan tanggal pelaksanaan Pilkades tahap II oleh eksekutif itu merupakan bentuk reaksioner atas aksi damai yang dilakukan. “Bukan murni pyur dari mereka (Pemkab, red), melainkan reaksioner atas aksi ini,” sebutnya.
Kendati demikian, ia mengapresiasi respon dari eksekutif yang telah merespon dan menerima para peserta aksi. Disamping itu, Asisten I Pemkab Probolinggo, Heri Sulistiyanto mengatakan, memang Pilkades tahap II rencananya akan digelar pada 27 Desember 2021, namum gagal karena terkendala dengan keamanan.
“Karena gencar-gencarnya Pam Nataru, dan dari pihak Kepolisian mengatakan kalau Pam Nataru, ketika kita butuh bantuan personil, dan kita minta bantuan Polres sebelah maka tidak akan dipenuhi karena mereka sama-sama mengamankan nataru di wilayahnya masing-masing,” jelasnya.
Namun ia menegaskan, akan berkomitmen penuh untuk pelaksanaan Pilkades tahap II digelar pada 17 Februari 2022, dengan tahapan pendaftaran akan di mulai pada 28 Oktober 2021. “Pelaksanaan Pilkades InsyaAllah akan dilaksanakan pada 17 Februari 2022,” tegasnya. (kun)
Komentar