Peristiwa

Pendekar Silat Wonoayu Sidoarjo Sepakat Damai, AKP Hafid DM Ingin Meluas

Sidoarjo (beritajatim.com) – Perseteruan antar perguruan silat yang terjadi beberapa waktu di Sidoarjo, disikapi tegas oleh Polsek Wonoayu. Kapolsek Wonoayu pun mengumpulkan para pengurus dan anggota dari berbagai perguruan silat untuk duduk bersila dalam satu ruangan.

Para pendekar silat itu diminta dan diharuskan menjunjung tinggi rasa saling menghormati, menghargai dan memererat tali persaudaraan antar sesama.

Walhasil deklarasi damai perguruan silat se-Kecamatan Wonoayu terwujud guna saling menjaga perdamaian dan menjaga wilayah Wonoayu dan lainnya, di Pendopo Kecamatan Wonoayu Kamis (12/1/2023) malam.

Ada beberapa perguruan pencak silat yang datang siap menjunjung tinggi rasa perdamaian. Yakni dari PSHT Ranting Wonoayu, PAC Pagar Nusa Tulangan, PAC Pagar Nusa Wonoayu, Ranting Ki Ageng Pandan Alas Wonoayu, dan IKSPI Kera Sakti Wonoayu.

Kapoksek Wonoayu AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, tujuan kegiatan semalam adalah tekad bersama untuk mewujudkan Kecamatan Wonoayu yang aman dan damai.

Damai. Semua perguruan silat sepakat menghargai dan menghormati antar sesama

“Alhamdulillah, mereka semua bersepakat damai,” kata AKP Hafid DM Jumat (13/2/2023).

Mantan Kanit Pidum Satreskrim Polresta Sidoarjo itu berharap, kata sepakat damai itu bisanya sifatnya meluas. Tidak hanya di Wonoayu saja, melainkan di semua wilayah Sidoarjo.

“Saat ini sudah tidak jamannya harus berantem, berseteru hingga tawuran saling serang. Pasti semua ingin hidup damai. Karena damai itu membuat hidup nyaman,” imbuhnya.

Lanjut pria yang pernah bertugas sebagai Kasubbag Strajemen dan RB Bagren Polres Sumenep itu tujuan berguru silat, tak lain untuk melatih kekuatan mental, membela diri dan melatih kekuatan tubuh.

“Ingat silat itu untuk mengembangkan aspek seni yaitu indah dalam gerak yang serasi dan menarik dilandasi rasa cinta kepada budaya bangsa. Bukan untuk mencari kejelekan dan juga musuh,” tegasnya. [isa/but]



Apa Reaksi Anda?

Komentar