Ponorogo (beritajatim.com) – Untuk mempermudah pelayanan bagi penyandang disabilitas, jajaran Polres Ponorogo mengikuti pelatihan bahasa isyarat. Puluhan Polwan dan polki mengikuti pelatihan. Untuk pelatihan itu, pihaknya mendatangkan langsung tenaga dari Yayasan Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Madiun. Kegiatan dilakukan di aula Polres Ponorogo.
“Total ada 15 anggota Polwan dan 25 Polki mengikuti pelatihan bahasa isyarat. Pelatihan bahasa isyarat diberikan oleh guru Sekolah Luar Biasa Kota Madiun, saudara Isfatunnisa,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis, Jumat (3/9/2021).
Kapolres menjelaskan, maksud dan tujuan kegiatan ini dilakukan adalah untuk peningkatan pelayanan publik di Polres Ponorogo. Khususnya bagi penyandang disabilitas, dimana Polri sebagai pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat harus dapat menjalin komunikasi dengan seluruh lapisan dan berbagai elemen masyarakat.

“Untuk mempermudah dan bisa memahami semua berita atau informasi yang disampaikan, khususnya kepada masyarakat penyandang disabilitas tunarungu dan tunawicara sehingga informasi tersebut bisa diterima secara keseluruhan oleh masyarakat,” ungkap Kapolres.
Pelatihan bahasa isyarat ini, juga merupakan salah satu implementasi dari roadmap program prioritas Kapolri. Untuk menuju Polri yang Presisi, dengan membangun sarana dan prasarana yang berorientasi pada HAM dan kelompok rentan seperti perempuan, anak dan warga yang berkebutuhan khusus. Menurut Azis, setiap orang wajib menuntut ilmu, sejak lahir sampai dengan meninggal. Sehingga ilmu tersebut bisa bermanfaat untuk diri sendiri juga institusi.
“Pelatihan bahasa isyarat ini, juga sekaligus termasuk penyiapan personel Polri yang mampu dan mahir dalam penguasaan bahasa isyarat,” pungkasnya. (end/ted)
Komentar