Lamongan (beritajatim.com) – Tim Eksplorasi BPCB Jatim telah berhasil mendokumentasikan gambar bangkai Kapal Van Der Wijck dari hasil survey arkeologi bawah laut di Perairan Pantura Lamongan, pada Oktober 2021 ini. Namun, ada sosok nelayan setempat yang juga sangat berjasa selama proses ekplorasi ini dilakukan.
Nelayan tradisional tersebut bernama Faizin (48), warga asal Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Tak disangka, pria ini ikut menyelam dan membantu pengambilan gambar bangkai kapal yang diduga kuat sebagai kapal Van Der Wijck di bawah laut bersama tim POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia).
Bahkan, pria yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan dan pemasang bubu ikan ini memiliki tingkat keberanian yang tinggi. Misteriusnya, ia juga sempat melihat penampakan aneh yang ada di sekitaran bangkai kapal Van Der Wijck yang karam tahun 1936 tersebut.
“Saat saya menyelam untuk melihat Van Der Wijck di kedalaman kurang lebih 45 meter di bawah permukaan air laut, saya melihat ikan barakuda yang sangat besar di hadapan saya yang berjarak 1 meter. Namun, ikan itu hanya separo dan tubuhnya tidak utuh,” ungkap Faizin kepada beritajatimcom, Kamis (21/10/2021).
Demi memastikan penampakan ikan aneh ini, Faizin menceritakan, pihaknya mengajak temannya untuk ikut serta melihat ikan aneh tersebut. “Ikan ini memiliki panjang sekitar 5 meter, tubuhnya sebesar manusia dewasa. Separo, tidak ada ekor,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Faizin menceritakan, jika pengalaman anehnya ini bukan yang pertama ia alami. Bahkan, cerita mengenai keangkeran bangkai kapal Van Der Wijck ini juga telah lama menjadi buah bibir masyarakat pesisir Lamongan.

Senada dengan Faizin, Ketua RN Blimbing Wahid juga membenarkan keangkeran lokasi karamnya kapal tersebut. Menurutnya, beberapa nelayan setempat juga seringkali dihadapkan dengan penampakan mistis di area lokasi karamnya Van Der Wijck.
“Ya, memang di lokasi itu sering disebut angker oleh masyarakat nelayan sini. Namun, di area itu ikannya juga besar-besar. Mungkin hal tersebut yang menjadikan bangkai kapal Van Der Wijck aman atau tidak dijarah oleh orang asing. Karena tidak ada yang berani,” kata Wakhid.
Kendati banyak kejadian mistis yang dialami, Faizin kembali menyampaikan, saat menyelam di kedalaman sekitar 45 meter tersebut, ia melihat ada properti, peti dan tangga yang ada di bangkai kapal tersebut.
“Di dalamnya ada beberapa barang yang berserakan, semacam peti-peti, tangga dan lain-lain. Namun kurang jelas, karena agak berlumpur dan jarak pandang terbatas,” lanjutnya.
Terakhir, Faizin mengatakan, jika saat menyelam di bawah air laut tersebut, ia dibekali dengan alat kompresor dan selang. Dengan durasi penyelaman selama 15 menit. Berkat ketangguhannya ini, Faizin mendapat penghargaan dari Bupati Lamongan lantaran dinilai berjasa dalam membantu proses eksplorasi.[riq/ted]
Komentar