Jombang (beritajatim.com) – Kereta Api Dhoho berhenti selama sekitar 10 menit setelah terlibat tabrakan dengan mobil Daihatsu Luxio di perlintasan tak berpalang pintu Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu (29/7/2023) sekitar pukul 23.14 WIB.
Kecelakaan ini menimbulkan korban enam jiwa dan dua orang mengalami luka berat. Dua korban yang mengalami luka serius sedang dalam perawatan di RSUD Jombang, sementara enam korban yang meninggal telah dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.
“KA Dhoho sempat berhenti selama sekitar 10 menit setelah kejadian tabrakan. Setelah memastikan jalur dan kereta aman, masinis KA 423 kemudian melanjutkan perjalanan menuju arah Kertosono,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop 7 Mandiun, Supriyanto, Minggu (30/7/2023).
BACA JUGA:
Kecelakaan Kereta Api di Jombang: 6 Orang Meninggal, 2 Luka Berat
Supriyanto menjelaskan bahwa meskipun sempat mengalami keterlambatan, kecelakaan ini tidak mengganggu perjalanan kereta api, baik dari arah barat maupun timur, karena jalur tersebut merupakan jalur ganda atau double track.
Pihaknya juga mengingatkan kepada para pengguna kendaraan untuk selalu berhati-hati saat melewati perlintasan sebidang. Menurutnya, sesuai dengan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114, pengguna jalan wajib memberi prioritas kepada kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melewati rel.
Sebagai informasi, kecelakaan antara mobil Luxio dan KA Dhoho terjadi di perlintasan tak berpalang pintu Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang pada Sabtu (29/7/2023) sekitar jam 23.14 WIB.
BACA JUGA:
Identitas Lengkap 8 Korban Kecelakaan Kereta Api Vs Mobil di Jombang
Mobil dengan plat nomor L 1009 XD berwarna silver mengalami kerusakan parah setelah tertabrak oleh kereta api, dan terseret 100 meter. Akibatnya, enam orang tewas di tempat kejadian, sementara dua orang mengalami luka berat.
Di antara korban meninggal adalah sopir mobil, Wahyu Kuspoyo (42), serta Sumiyowati (60), Alinsya Mareta Mingkana (17), Sutria Mingsih (38), dan Az Zahra Rohima Khoirunnisa (13), yang semuanya adalah warga Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.
Satu korban lain berasal dari Kedungpadang, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, bernama Adelia (19). Selain itu, dua orang mengalami luka berat, yaitu Fikri (22) dari Dusun Bangi, Desa Woromarto, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, danĀ Arimbi (11) dari Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo. [suf]
Komentar