Blitar (beritajatim.com) –Rumah milik Sugiman warga Dusun Bangunrejo Desa Sukoanyar Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar nyaris ambruk. Bagian tembok bangunan retak dan mengalami kemiringan hingga 40 derajat.
Kerusakan rumah milik Sugiman tersebut terjadi akibat bencana tanah bergerak yang terjadi di dusun tersebut. Kondisi tanah di bawah rumah milik Sugiman sendiri telah mengalami keretakan bahkan ambles hampir setengah meter. Sehingga rumah milik Sugiman tidak bisa ditempati.
Ivong Bettryanto, Kepala BPBD Kabupaten Blitar menjelaskan, awalnya tanah yang digunakan rumah oleh Sugiman telah mengalami retakan. Namun seiring berjalannya waktu retakan tersebut semakin parah. Bahkan kini retakan tanah mencapai diameter 30 centimeter. “Rumah milik Sugiman ambles dan miring. Rawan roboh,” katanya, Kamis (16/2/2023).
Meski sudah lama retak namun rumah tersebut sebetulnya tetap ditempati oleh Sugiman dan sang istri. Namun karena kondisi rumah semakin parah Sugiman dan sang istri terpaksa mengungsi. Kini Sugiman dan sang istri menempati hunian sementara di sebelah rumahnya yang rusak.
Sugiman memilih menempati hunian sementara yang sederhana dari menempati rumahnya yang rawan roboh. “Bapak Sugiman dan sang istri menempati hunian sementara yang ada di samping rumahnya yang rawan roboh,” jelas Ivong.
Saat ini BPBD kabupaten Blitar tengah berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai bencana tanah bergerak yang terjadi di Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar. Sementara itu untuk perbaikan rumah Sugiman, BPBD telah berkoordinasi dengan pihak terkait.
Warga di sekitar lokasi tanah bergerak juga diminta tetap waspada. Pasalnya potensi meluasnya bencana tanah bergerak masih bisa terjadi. Dusun Bangunrejo Desa Sukoanyar Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar sendiri merupakan daerah yang rawan terjadi bencana tanah bergerak. “Memang daerah tersebut rawan bencana tanah bergerak. Kami minta warga tetap waspada,” pungkasnya. [owi/suf]
Komentar