Mojokerto (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengimbau dalam momentum perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia agar masyarakat tidak mengelar acara yang menimbulkan kerumunan. Hal tersebut disampaikan saat mengunjungi PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) di Ngoro Industrial Park (NIP), Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Ini juga sesuai dengan Surat Edaran (SE) dalam menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak 1 Agustus 2020, pemerintah meminta kepada mayarakat mulai dari tingkat RT/RW, kecamatan hingga pemerintah pusat agar memasang bendera merah putih sebagai penanda bulan Agustus merupakan bulan kemerdekaan Indonesia.
Moment perayaan yang biasanya digelar secara semarak di setiap daerah, untuk kali ini lanjut Khofifah, masyarakat diminta agar tidak melaksanakan kegiatan yang memungkinkan menimbulkan kerumunan. Yakni dengan memasang hiasan maupun pernak-pernik penanda bulan kemerdekaan Indonesia.
“Jelang HUT Republik Indonesia ke-75 tahun beberapa hari lagi, kami imbau pemasangan atribut kemerdekaan disertai dengan logo Bangga Buatan Indonesia (BBI). Penggunaan produk-produk dalam negeri akan meningkatkan kapasitas produksi industri baik kecil, menengah dan besar. Kenaikan kapasitas produksi ini jelas akan memberi dampak positif pada peningkatan pendapatan dan pembukaan lapangan kerja,” ujarnya.
Khofifah menyebut Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah salah satu sektor yang merasakan dampak berat akibat pandemi. Maka dari itu dengan membeli produk lokal maka akan mendorong UMKM untuk tetap berpoduksi dan berkembang. Selain itu, juga untuk meningkatkan rasa cinta tanah air yakni dengan memasang logo BBI. [tin/but]
Komentar