Peristiwa

Gubernur Jatim Ikuti Arahan Presiden Jokowi Terkait Perkembangan Pandemi Covid-19

Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dari Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (25/10) mengikuti Pengarahan Presiden R I Joko Widodo Terkait Perkembangan Pandemi Covid 19 di Indonesia.

Acara yang digelar secara virtual zoom meeting tersebut diikuti Kepala Daerah Gubernur dan Bupati – Walikota seluruh Indonesia dan dipandu oleh Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo.

Di Gedung Negara Grahadi, Gubernur Hj. Khofifah didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov. Jatim, Benny Sampirwanto, Asisten Administrasi Umum Sjaichul Ghulam, Kepala Bappeda Muhammad Yasin dan Kepala BPKAD Bobby Soemiarsono.

Dalam acara Pengarahan ini Presiden didampingi oleh Panglima TNI dan Kapolri serta beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju. Presiden dalam pengarahannya menjelaskan tentang perkembangan pandemi Covid 19 di Indonesia akhir akhir ini mereda, tetapi situasi ini tetap dihadapi dengan kehati-hatian dan kewaspadaan dari seluruh kepala daerah.

Empat Minggu lalu di seluruh dunia trennya turun, namun dalam pekan terakhir ini di seluruh dunia penularan Covid19 ada kenaikan rata-rata di setiap negara dua persen, bahkan di Eropa naik sampai 23 persen di Amerika Selatan naik 13 persen, situasi ini di Indonesia harus disikapi secara hati-hati dan posisi waspada karena di dunia sedang terjadi ketidak pastian.

Menurut Presiden kenaikan kasus pandemi Covid 19 di dunia terjadi akhir-akhir ini karena dipicu oleh relaksasi yang terlalu cepat tidak mengikuti tahapan tahapan, penerapan protokol kesehatan yang tidak disiplin lagi bahkan dibeberapa negara sudah lepas masker ditempat pertemuan terbuka atau tertutup dan pembukaan sekolah dimulainya pembelajaran tatap muka.

“Ketiga hal ini yaitu relaksasi yang cepat, protokol kesehatan yang tidak disiplin dan di sekolah pembelajaran tatap muka, ini harus menjadi perhatian di negara kita, contoh pembelajaran tatap muka di Brasil yang mengakibatkan lonjakan kasus 14 persen,” tekan Presiden.

Dijelaskan, penegakan protokol kesehatan di sekolah harus selalu dipantau di kantin dan tempat parkir sekolah, kepada seluruh kepala daerah dan Forkopimda untuk memantau sekolah yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka dan juga pengawasan di lapangan sehingga kejadian di negara lain tidak terjadi di Indonesia.

Presiden juga memberikan contoh lonjakan kasus di Inggris, padahal tindakan vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 67 persen, sedangkan di Indonesia vaksinasi dosis kedua baru mencapai 32 persen, dosis pertama baru 54 persen. Kenaikan kasus di Inggris ini selain mengabaikan protokol kesehatan karena juga munculnya varians Covid 19 yang baru yaitu varians AY 4.2.

Diingatkan oleh Presiden untuk mewaspadai kenaikan sekecil apapun kasus Covid 19 di seluruh daerah harus diwaspadai, seperti yang terjadi di Provinsi Maluku Utara, Papua Barat, Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara meskipun sekarang sudah melandai, terakhir Provinsi Gorontalo, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tenggara yang ditengarai mulai naik maka tetap harus diwaspadai meskipun kenaikannya kecil. Dipesankan kepada Gubernur untuk mengingatkan kepada Bupati Walikota, Dandim dan Kapolres untuk meningkatkan kewaspadaan dengan memperkuat tracking dan tracing serta testing, data terbaru ada 105 kabupaten kota di 30 provinsi yang terjadi kenaikan kasus positif Covid 19 meskipun kecil.

“Saya juga mengingatkan untuk penggunaan platform peduli lindungi terutama di mall, tempat wisata dan pasar, ditempat tempat ini harus diwaspadai dan dikontrol ada juga yang tidak ada barcode peduli lindungi maka harus ada controling” pesan Presiden.

Terkait vaksinasi di Indonesia, diterangkan Presiden total dosis vaksin yang telah disuntikkan mencapai 182 juta dosis, dosis pertama sudah 54 persen dan dosis kedua 32 persen, 237 juta dosis vaksin telah terkirim ke daerah daerah maka ditekankan untuk segera dilakukan vaksinasi. Bagi daerah yang vaksinasi dibawah 50 persen untuk dilakukan vaksinasi lebih giat lagi dan diharapkan akhir bulan Desember ini sudah bisa mencapai diatas 70 persen penduduk yang divaksinasi. (ted)

Apa Reaksi Anda?

Komentar