Peristiwa

Gerombolan Pemuda Bersenjata Tajam Lempari Batu Warga Donorejo

Moch Miftahul Ulum (23) warga Jl Donorejo Gg IV yang tergeletak di RS Soewandi , Rabu (15/4/2020).(istimewa)

Surabaya (beritajatim.com) – Moch Miftahul Ulum (23) warga Jl Donorejo Gg IV, menjadi korban dugaan salah tangkap oleh anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu (15/4/2020) dini hari.

Menurut informasi yang dihimpun, Miftahul Ulum ditangkap berawal dari penyerangan yang dilakukan oleh puluhan pemuda bersenjata tajam. Puluhan orang tersebut menyerang warga dengan melempari batu. Belum diketahui apa motif dari kelompok tersebut menyerang warga.

Syaiful (31) warga Donorejo mengatakan, puluhan pemuda yang menggunakan senjata tajam itu bermula melakukan konvoi. Namun tiba-tiba, mereka melakukan penyerangan dengan melempari batu ke rumah warga.

“Awalnya kayak ada konvoi atau apalah. Trus mereka tiba-tiba masuk ke kampung dan melakukan pelemparan menggunakan batu, sehingga warga sekitar melakukan pengejaran,” terang Syaiful.

Mendapat serangan balik dari warga, para pelaku melarikan diri ke arah jalan Tambak Rejo dan 6 pelaku penyerangan dapat diamankan oleh warga dan Polisi. “Warga tadi mengejar dan satu pelaku yang ditangkap bawa Samurai. Total ada enam pelaku yang diamankan warga bersama polisi,” tambahnya.

Sementara Miftahul Ulum yang saat itu sedang membeli nasi goreng, sempat berusaha menyelamatkan diri ketika peristiwa terjadi. Namun naas, Miftahul justru ditangkap petugas dan sempat diintrograsi. Sayangnya, saat diinterogasi, informasinya Miftahul diduga mendapat perlakukan kasar secara fisik.

“Tadi warga sudah bilang kalau korban warga kampung, tapi oleh petugas tetap dibawa. Sehingga orang tua dan warga mengikuti ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Tapi korban justru mengalami luka dan dilarikan ke RS, ” paparnya.

Sementara Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kompol Faisol Amir mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. Namun pihaknya berjanji akan memberikan data usai mendapatkan informasi lebih lanjut. Namun saat disinggung dugaan perlakuan kasar, pihaknya belum memberikan jawaban. “Saya malah belum dapat informasinya. Kejadiannya kapan dan dimana nanti saya cek dulu,” ucapnya singkat saat dihubungi beritajatim.com.(man/kun)


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar