Peristiwa

Gerhana Matahari Hibrida di Bojonegoro Hanya Terlihat 60%

Bojonegoro (beritajatim.com) – Fenomena gerhana matahari hibrida terjadi pagi hingga siang tadi. Di wilayah Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, fenomena alam yang mulai terjadi pukul 09.29 WIB itu hanya terlihat sekitar 60 persen matahari akan tertutup.

Untuk wilayah Bojonegoro, kontak awal waktunya pada pukul 09:29:16,2 WIB pada Azimut 58,9 derajat dan Altitude 54,4 derajat. Puncak gerhana 10:52:54.1 WIB pada Azimut 27,4 derajat dan Altitude 68,6 derajat. Kontak akhir pada pukul 12:21:35,7 WIB pada Azimut 326,0 derajat dan Altitude 67,6 derajat.

“Durasi gerhana 2 jam, 52 menit, 19,5 detik dengan magnitudo gerhana 0.638,” seperti rilis yang diterima beritajatim.com dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur.

iklan adidas

Baca Juga:
Hari Ini Ada Gerhana Matahari Hibrid, Berikut Tata Cara Sholat Gerhana dan Niatnya

Dalam siarannya juga dijelaskan, kejadian gerhana matahari hibrida ini menyebabkan matahari akan tertutup sebagian sehingga tidak berdampak terhadap pasang surut (pasut) permukaan air laut dan juga cuaca.

“Karena cahaya matahari bisa merusak kornea mata jadi jangan melihat gerhana secara langsung, harus dengan kacamata khusus/kacamata gerhana,” tulisnya.

Baca Juga:
5 Mitos Gerhana Matahari, Pertanda Buruk?

Dalam fenomena itu, sejumlah umat muslim melakukan salat gerhana. Salat gerhana dilakukan antara pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB. Sholat gerhana ini banyak dilakukan umat Islam karena hukumnya termasuk sunah muakad. [lus/beq]



Apa Reaksi Anda?

Komentar