Sumenep (beritajatim.com) – Belum adanya kepastian kapan pemberangkatan haji dikeluhkan sejumlah calon jemaah haji (CJH) Sumenep. Salah satunya Rifqi. Ia mengaku terlalu banyak aturan yang diterapkan, tapi tidak ada kepastian pemberangkatan.
“Selama ini kok cuma aturan ini dan itu yang dikedepankan. Tapi kepastian kapan kami bisa berangkat, sampai saat ini belum ada,” keluhnya.
Menurutnya, seharusnya aturan itu harus diimbangi dengan sebuah kepastian. Ia berharap agar aturan tidak dijadikan sebuah alasan agar para calon jemaah haji tidak mendapat ketidakpastian.
“Awalnya calon jemaah yang bisa berangkat harus vaksinasi. Sekarang vaksinasi sudah dilakukan. Saya bahkan sudah vaksin booster, tapi ya tetap saja belum ada kepastian kapan akan berangkat. Jangan-jangan aturan wajib vaksinasi ini hanya untuk menaikkan target capaian vaksinasi, bukan syarat mutlak pemberangkatan,” ucapnya.

Rifqi adalah salah satu calon jemaah haji yang gagal berangkat tahun 2021 akibat pandemi. Sampai saat ini, ia merasa pesimis karena tidak adanya kepastian pemberangkatan.
“Saya berharap pemerintah bisa menghargai kami, para calon jemaah. Apalagi ada calon jemaah yang masuk dalam kategori jemaah rentan. Semoga keinginan kami ini mendapatkan perhatian,” ujarnya.
Sementara Kasi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Innani Mukarromah menjelaskan, untuk kepastian pemberangkatan haji, pihaknya menunggu kabar dari Kemenag pusat. Informasinya, Pemerintah Arab Saudi tahun ini sudah mulai menerima kedatangan jemaah haji dari luar negeri, termasuk Indonesia.
“Kita sama-sama menunggu kabar baik itu. Saat ini Kemenag masih menunggu kepastian kuota jemaah haji yang bisa diberangkatkan,” terangnya. [tem/but]
Komentar