Peristiwa

Bus Damri Pulau Bawean Gresik Kembali Beroperasi

Gresik (beritajatim.com) – Bus Damri di Pulau Bawean kembali beroperasi. Bus untuk menunjang sektor pariwisata tersebut sempat terhenti akibat adanya aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kini bus yang berjumlah dua unit itu beroperasi lagi meski sepi penumpang.

Sebelumnya bus yang berkapasitas 20 seat itu setiap harinya hanya mengangkut 5 sampai 8 penumpang. Itu pun dari penumpang kapal yang bersandar.

Koordinator Damri Bawean Syafiudin mengatakan, dua bus tersebut lebih sering digunakan untuk carteran. Dengan tarif yang berbeda antara Kecamatan Tambak dan Sangkapura.

“Kalau ke Sangkapura Rp 250 ribu, ke Tambak Rp 350 ribu, dan untuk carteran keliling Bawean atau seharian Rp 450 ribu. Semua tarif ditentukan pihak Damri Surabaya. Kita melakukan tarif sesuai petunjuk dari kantor,” tuturnya, Jumat (24/09/2021).

Syaifuddin menambahkan, untuk tarif umum. Bus Damri yang beroperasi di Pulau Bawean dikenakan tarif 10 ribu. Sedangkan tarif dari Pelabuhan Sangkapura ke Tambak Rp 25 ribu, dan pelajar Rp 5 ribu.

Sebetulnya, Pemkab Gresik memberikan fasilitas dua unit angkutan itu agar mobilitas masyarakat Bawean lebih mudah. Misalnya, siswa yang akan berangkat ke sekolah, atau masyarakat yang pergi pulang ke pasar.

Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Gresik Tursilowanto Hariogi mengakui apabila dua unit angkutan di Bawean belum bisa maksimal. Salah satunya terdampak PPKM. Namun menurutnya, untuk pengguna dari kalangan masyarakat dan pelajar masih ada. “Untuk wisatawan sangat sepi karena masih ada aturan PPKM,” ujarnya.

Tursilo menuturkan, sejauh ini dua unit bus itu operasionalnya disubsidi dari Kementrian Perhubungan.

“Yang jelas, Pemkab Gresik telah mengajukan pemberian subsidi terhadap angkutan perintis yang beroperasi di Pulau Bawean tersebut,” pungkasnya. [dny/but]



Apa Reaksi Anda?

Komentar