Peristiwa

Bupati Mojokerto Imbau Masyarakat Waspada Bencana Hidrometeorologi

mojokerto
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati saat menyerahkan secara langsung Bansos untuk warga terdampak angin kencang di Kantor Balai Desa Canggu. [Foto : ist]

Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi bencana hidrometeorologi. Hal tersebut disampaikan saat menyerahkan secara langsung bantuan sosial (Bansos) untuk warga terdampak angin kencang di Desa Canggu dan Penompo, Kecamatan Jetis.

“Kita sekarang berada di bulan-bulan ada kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi, termasuk angin puting beliung. Kalau angin puting beliung ini memang sulit untuk diantisipasi, karena memang tidak tentu titiknya,” ungkapnya di Kantor Balai Desa Canggu, Selasa (31/1/2023).

Masih kata orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini, dalam penanganan bencana, pemerintah diizinkan untuk menggunakan anggaran dalam rangka penanganan kebencanaan. Maka dari itu, ada sejumlah proses yang memang harus dilalui.

“Terkait bencana, kami diizinkan untuk mengambil dana untuk bantuan tidak terduga, sehingga ada prosedur yang harus diikuti dan dilalui, dicek lapangan, kemudian datanya diserahkan ke saya, melewati pengecekan ke inspektorat, itu harus dilalui semua. Sehingga kami mohon maaf kalau bantuan ini diserahkannya sedikit agak lama,” katanya.

Mekanisme tersebut, lanjut Bupati, telah ditetapkan sesuai aturan negara yang bertujuan untuk mencegah adanya korupsi anggaran. Sehingga harapan negara adalah tidak terjadi korupsi sehingga pemerintah daerah harus melewati sesuai proses sehingga tidak mengada-ada.

“Semoga bantuan ini bermanfaat, kalau memang sudah ada yang dibangun kerusakannya, bantuan ini tetap kami terimakan karena memang ini hak anda semua,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida menyampaikan, bencana angin kencang di Desa Canggu dan Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto terjadi pada tanggal 30 November 2022 lalu.

“Sesuai dengan petunjuk, bantuan ini baru bisa kami serahkan hari ini. Penerima bantuan dari Desa Penompo ada sembilan orang, dan yang dari Desa Penompo ada 5 orang,” pungkasnya.

Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.

Penyebab bencana hidrometeorologi adalah perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Indonesia sering mengalami erubahan cuaca dan iklim secara mendadak dan ekstrem yang berujung pada bencana hidrometeorologi, seperti dikutip dari situs Ilmu Geografi. [tin/suf]

Apa Reaksi Anda?

Komentar