Gresik (beritajatim.com) – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim) belum melakukan penelitian terkait penemuan sendang (kolam) peninggalan kerajaan Majapahit, di Desa Sidorame, Kecamatan Wringinanom, Gresik.
Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu permintaan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gresik mengenai penemuan sendang oleh warga. “Soal sendang peninggalan kerajaan Majapahit. Kami masih menunggu permintaan dinas terkait di Gresik. Setelah itu baru melakukan penelitian di lokasi,” tuturnya, Kamis (16/9/2021).
Seperti diketahui, warga Desa Sidorame dikagetkan dengan adanya penemuan sendang peninggalan di zaman Majapahit. Saat itu, warga setempat hendak membuat taman wisata desa. Namun, saat dilakukan pengerukan dengan alat berat sewaktu meratakan tanah, gigi alat pengerukan dari alat berat tersebut menyentuh benda keras.
Curiga ada sesuatu dibawah tanah dengan kedalaman 2 meter, ternyata di dalamnya ada tatanan batu bata seperti peninggalan kerajaan. “Ada batu bata yang sudah tertata dengan lebar 32 centimeter dan panjang 40 centimeter sebagian besar seperti itu,” ujar Nur Silam (47), juru kunci Sendang Kuyo Molo.
Diberi nama Kuyo Molo, lanjut Nur Silam, karena sendang tersebut memiliki arti menghilangkan bencana alam. Konon dulunya Desa Sidorame merupakan daerah perbukitan. Dimana, keberadaan sendang tersebut dimanfaatkan warga saat musim kemarau tiba.
“Selain menemukan tatanan batu bata yang berbentuk sendang, juga ditemukan batu berbentuk lumpang yang dipakai buat penumbuk batu,” ungkapnya.
Nur Silam berharap penemuan benda cagar budaya ini segera ditindaklanjuti. Harapannya, setelah ada penelitian, dirinya bersama warga setempat tetap berkeinginan membangun taman wisata desa dengan tetap menjaga kelestarian asli benda bersejarah tersebut. [dny/suf]
Komentar