Peristiwa

Azzam Nur Mukjiza, Pelantun Salawat Asyghil di Resepsi Satu Abad NU Asal Mojokerto

Azzam Nur Mukjizat bersama komposer musik dan lagu di resepsi Satu Abad NU, Addie MS. [Foto : ist]

Mojokerto (beritajatim.com) – Salawat Asyghil menggema saat Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). Azzam Nur Mukjizat, salah satu dari empat anak pelantun salawat asal Desa Mojokumpul, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

Dengan keterbatasan penglihatan namun suara emasnya mampu membius jutaan orang hingga meneteskan air mata. Presiden RI Joko Widodo yang takjub menyalami bocah tuna netra tersebut usai resepsi puncak Peringatan Satu Abad NU. Empat bocah pelantun salawat Asyghil ini merupakan dari hasil audisi Satu Abad NU.

Keindahan suara anak pertama pasangan Jumain dan Sholikatin Munawaroh terus menggema di berbagai kanal media sosial (medsos) baik youtube, instagram, maupun tiktok. Meski ia kerap tampil di televisi, namun Azzam memang diberkahi keajaiban berupa suara yang merdu.

Bahkan, komposer musik dan lagu di resepsi Satu Abad NU, Addie MS mengakui kemerduan suaranya. Pujian tersebut dianggap anak 11 tahun itu bukanlah sesuatu yang terlalu diistimewakan. Ia justru lebih mengedepankan makna dari salawat Asyghil itu sendiri.

Salawat Asyghil sendiri adalah berharap keberkahan dan keselamatan Allah SWT dari segala bentuk kezaliman. Azzam mengaku hanya melantunkan seperti biasa karena ia sudah biasa ia bawakan saar didapuk melantunkan pujian di musala tempat tinggalnya, khususnya sebelum salat maghrib dan isya.

“Saya tidak pernah latihan. Soalnya biasanya salawat itu saya gunakan saat pujian sebelum salat di masjid. Jadi sudah hafal. Yang paling utama, salawat saya sampai kepada kanjeng nabi Muhammad SAW,” ungkap pelajar SLB PKK Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Kamis (9/2/2023).

Ketika diminta untuk rekaman dan konferensi pers di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, pada tanggal 13 Januari 2023 lalu, Azzam juga sangat kalem. Bahkan, siswa kelas IV ini hanya butuh waktu dua hari saja untuk rekaman dan mixing bersama Addie MS dan twilite orchestra.

“Bagi saya, Allah pasti menjaga, Allah pasti menghendaki. Jika menang ya pasti menang. Kalau kalah ya pasti kalah. Yang penting kalau menang tidak boleh bangga, kalau kalah tidak boleh sedih. Biar tidak takabur lah. Ya Alhamdulillah menang. Alhamdulillah bisa beralaman dengan Bapak Presiden Jokowi,” ujarnya.

Baginya, bertemu dan bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut adalah keberkahan. Karena ka mendambakan bisa bertemu Jokowi sejak pertama terpilih sebagai Presiden RI. Termasuk ketika bertemu Menteri BUMN Erick Thohir yang bertindak sebagai ketua SC panitia resepsi Satu Abad NU.

“Sejak awal terpilih Presiden di periode kedua, adik Azzam memang sudah ingin bertemu Pak Jokowi. Ketika ada kabar pak Jokowi berkunjung ke PG Gempolkerep, Azzam juga ikut menanti tapi tidak kesampaian. Saat pak Jokowi mantu di Solo, Azzam juga sempat berkunjung tapi situasi saat itu macet,’’ tutur Sholikatin, ibunya Azzam. [tin/but]

 

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya