Peristiwa

3 Kali Pembuangan Bayi di Blitar, Pelaku Berpura-pura Sebagai Penemu

Lurah Blitar
Polres Blitar kota siap mengambil alih kasus pembuangan bayi hasil hubungan gelap suami Kades Jaten dengan perempuan 20 tahun.

Blitar (beritajatim.com) – Aksi pembuangan bayi di Blitar marak terjadi beberapa bulan terakhir. Tercatat selama dua bulan belakangan sudah 3 kali terjadi pembuang bayi.

Mirisnya pelaku pembuangan bayi merupakan ayah kandungnya. Namun para pelaku pembuangan bayi justru mengarang cerita bahwa dirinyalah yang menemukan bayi itu.

Para pelaku pembuangan bayi ini merangkai sedemikian rupa cerita penemuan bayi agar masyarakat sekitar percaya bahwa itu adalah bayi orang tidak dikenal yang sengaja dibuang. Namun setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut ternyata semua cerita penemuan bayi tersebut adalah fiktif belaka.

Berikut tiga kasus pembuangan bayi di Blitar yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri :

1. Pembuangan bayi laki-laki di Gazebo pinggir rel kereta api.

Pada Senin (06/02/23) lalu warga gang 3 Kelurahan Sananwetan Kecamatan Sananwetan Kota Blitar digemparkan dengan penemuan bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan di depan kamar mandi Gazebo. Bayi laki-laki itu ditemukan dalam kondisi hidup oleh Bayu Pratama.

Pada waktu itu Bayu Pratama yang masih berusia 19 tahun tersebut berteriak dan seolah-olah kaget menemukan bayi yang ada di depan kamar mandi gazebo. Pemuda 19 tahun tersebut kemudian mengarang cerita bahwa dirinya yang saat itu hendak mandi mendengar suara seperti kucing menangis. Setelah dicari tahu ternyata suara tersebut bersumber dari sebuah bungkusan di dalam kain jarik. Saat dibuka ternyata bungkusan tersebut berisi bayi laki-laki.

Cerita itu disampaikan Bayu kepada sang kakek dan warga sekitar. Sontak sang kakek dan warga sekitar pun percaya bahwa Bayu merupakan penemu bayi yang sengaja dibuang oleh orang yang tidak dikenal.

Warga pun tidak menaruh curiga pada pelajar 19 tahun tersebut. Namun setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Kepolisian ternyata penemu bayi laki-laki itu merupakan bapak kandungnya.

Di hadapan polisi Bayu Pratama mengakui bahwa itu merupakan bayi itu merupakan buah cintanya dengan sang kekasih yang masih pelajar. Keduanya nekat menaruh bayi tersebut di depan gazebo lantaran belum siap memiliki momongan.

Suami Kades Jaten Blitar Ngaku Panik Sampai Buang Bayi

Bayu Pratama pun mengaku sengaja membuat cerita penemuan bayi agar sang buah hati bisa dirawat oleh sang kakek. Cerita penemuan bayi itu pun dibongkar oleh Satreskrim Polres Blitar kota.

“Saksi daripada kakek dan nenek dari penemu bayi ini datang ke kantor polisi dan menceritakan bahwa cucunya yang membuang bayi itu. Cucunya yang meletakkan bayi baru lahir itu di gazebo dekat rumahnya,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono, Senin (06/02/23).

Kini bayi tersebut telah dirawat oleh sang kakek dan kedua pelaku pembuangan bayi yang masih status pelajar tersebut dikembalikan ke pihak keluarga dengan jaminan mereka mau merawatnya.

2. Pembuangan bayi hasil hubungan gelap suami Kades Jaten Blitar

Senin 20 Maret 2023, Riyanto suami Kades Jaten Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar mengaku menemukan bayi di area persawahan di desa Pojok Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung. Pengakuan Riyanto itu disampaikan kepada petugas puskesmas Ngantru.

Riyanto bercerita bahwa dirinya melihat sebuah kardus di pinggir jalan, karena penasaran dirinya berhenti untuk melihat. Saat dilihat ternyata di dalam kardus tersebut berisi bayi, karena kasihan Riyanto akhirnya membawa bayi itu ke puskesmas Ngantru Kabupaten Tulungagung.

Namun, semua cerita tersebut ternyata hanya akal-akalan Riyanto untuk menutupi aibnya. Polres Tulungagung mengungkap bahwa bayi itu merupakan anak kandung Riyanto dan pasangan gelapnya W-Y.

Anak itu sejatinya tidak dibuang atau ditemukan di pinggir jalan, melainkan dibawa dari rumah orang tua W-Y di kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Bayi prematur itu dibawa Riyanto dengan menggunakan dus menuju Puskesmas Ngantru sebelum akhirnya meninggal dunia.

Semua cerita akal-akalan itu sengaja dirangkai Riyanto agar masyarakat tidak mengetahui hubungan gelapnya dengan sang kekasih. Riyanto mengaku panik dan malu karena dirinya telah memiliki istri yang sah.

Dalam penyelidikan terungkap bahwa Riyanto juga telah beberapa kali berusaha melakukan aborsi untuk menggugurkan janin hasil hubungan gelapnya.

“Jadi pada tanggal 19 itu yang bersangkutan meminta kekasihnya untuk meminum obat penggugur janin hingga terjadi kontraksi dan lahirlah bayi prematur kemudian bayi itu dibawa ke Puskesmas Ngantru dan di sana yang bersangkutan mengarang cerita tentang penemuan bayi,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono.

3. Pembuangan bayi di kawasan hutan jati Kecamatan Doko Kabupaten Blitar.

Rabu 29 Maret lalu warga desa plumbangan Kecamatan Doko Kabupaten Blitar digemparkan dengan informasi penemuan bayi di kawasan hutan jati. Penemu sekaligus pemberi kabar bahwa ada penemuan bayi di kawasan hutan jati tersebut adalah UP.

Pria berusia 23 tahun tersebut pulang ke rumah orang tuanya di kecamatan doko kabupaten Blitar dengan membawa bayi yang masih hidup. UP mengarang cerita bahwa bayi tersebut ditemukannya di kawasan hutan jati Desa Plumbangan Kecamatan Doko Kabupaten Blitar.

Namun sekali lagi cerita itu merupakan karangan semata. Bayi yang dibawa oleh pria berusia 23 tahun itu merupakan buah cintanya dengan sang kekasih yang berstatus sebagai mahasiswa.

Cerita bohong itu terungkap setelah Satreskrim Polres Blitar melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang informasi penemuan bayi di kawasan hutan jati Kecamatan Doko Kabupaten Blitar. Menurut Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Tika Puspitasari, kasus ini terungkap setelah polisi memeriksa ponsel UP. Dari pemeriksaan tersebut diketahui bahwa pria berusia 23 tahun tersebut memiliki hubungan khusus dengan seorang wanita berusia 22 tahun.

Suami Kades dan Selingkuhan Ditahan di Polres Blitar Kota

UP mengakui bahwa bayi itu merupakan anak kandungnya. Iya tega mengarang cerita lantaran hubungan dengan sang kekasih tidak direstui oleh orang tuanya.

“Jadi yang bersangkutan ini belum diizinkan untuk pacaran atau menikah mungkin itu jadi penyebab yang bersangkutan nekat mengarang cerita tentang penemuan bayi padahal yang bersangkutan ini ketika kami periksa ada hubungan khusus dengan seorang wanita,” kata AKP Tika Pusvitasari Kasatreskrim Polres Blitar.

Itulah tiga kasus cerita bohong tentang pembuangan bayi yang ternyata bayi itu merupakan anak kandungnya sendiri. (owi/ted)

Apa Reaksi Anda?

Komentar