Ngawi (beritajatim.com) – Sugiyem (63) salah satu pengungsi banjir yang melanda Dusun Mulyorejo Kelurahan Karangtengah Kecamatan/Kabupaten Ngawi meninggal dunia di pengungsian pada Jumat (3/3/2023) malam.
Sugiyem diketahui mengidap penyakit kanker serviks yang membuatnya hanya bisa berbaring belakangan ini. Bahkan, saat banjir melanda pada Kamis (2/3/2023) malam, Sugiyem pertama kali dievakuasi oleh petugas ke tempat yang lebih aman.
Sugiyem saat dievakuasi petugas saat banjir mulai melanda Kelurahan Karangtengah Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (2/2/2023)
Air banjir sudah surut pada Jumat malam. Namun, kondisi rumahnya masih banyak lumpur. Sugiyem yang mengungsi bersama 6 anggota keluarganya sebenarnya ingin pulang. Namun, belum diperbolehkan karena rumahnya masih berlumpur dan belum memungkinkan untuk Sugiyem beristirahat di rumah.

Namun, apa daya, ternyata kondisi Sugiyem tidak bisa bertahan lebih lama di pengungsian. Jumat malam itu juga dia meninggal dunia.
“Air surutnya cepat, saya membersihkan rumah. Malam itu tapi ibu mau saya bawa pulang tapi rumah masih lembab. Ibu akhirnya bertahan di pengungsian tapi malam sudah meninggal,” kata Hani Saifudin, menantu Sugiyem.
Baca Juga:BPKAD Jatim Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Ngawi
Tetangga Sugiyem, yakni Riyadi bercerita jika sejak Jumat malam, kondisi air memangsbudah surut. Sugiyem yang tau itu meminta agar segera dibawa ke rumah. Namun, karena kondisi masih berlumpur, dia meminta Sugiyem untuk tinggal sebentar di pengungsian hingga rumahnya sudah verish dan bisa dipakai beristirahat.
“Namun akhirnya Bu Sugiyem meninggal di pengungsian. Almarhumah mengungsi bersama keluarganya saat banjir itu,” katanya sembari menye ut Sugiyem akan segera dimakamkan di TPU Kelurahan Karangtengah.
Saat ini seluruh pengungsi banjir sudah kembali ke rumah mereka karena banjir sudah mulai surut. Sebelumnya BPBD Ngawi mencatat ada 80 orang mengungsi imbas banjir yang melanda sejumlah kecamatan termasuk Kecamatan Ngawi. (fiq/ted)
Komentar