Malang (beritajatim.com) – Kewirausahaan berbasis kearifan lokal diharapkan menjadi peluang bagi masyarakat desa Jambesari, Poncokusumo, Kabupaten Malang. Hal itu diwujudkan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Reguler 128 Universitas Islam Negeri (UIN) dalam bentuk workshop pelatihan.
Alvin Firdaus Sholeh, ketua pelaksana Workshop Kewirausahaan memandang kegiatan tersebut sebagai upaya agar masyarakat di desa Jambesari dapat lebih memanfaatkan budaya kearifan lokal yang ada untuk berwirausaha. Dia bersama kelompok berharap workshop yang diadakan dapat membuka peluang masyarakat.
“Kedepannya semoga masyarakat dapat memanfaatkan kearifan lokal yang ada sebagai ladang usaha. Pastinya juga dapat memberi peluang kerja lebih besar kepada masyarakat lainnya,” kata Alvin pada Jumat (20/01/2023).
Pelatihan kewirausahaan tersebut dihadiri kurang lebih 30 ibu-ibu PKK dengan kerja sama dengan Dinas UMKM di Kecamatan Poncokusumo. Workshop ini mengusung tema ‘Menumbuhkembangkan Motivasi Wirausaha di Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal,’.
Setelah workshop warga desa dicanangkan agar dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah diberikan dalam kegiatan workshop untuk kehidupan sehari-hari. “Tentunya dengan lebih memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang ada di desa, sehingga perekonomian di desa dapat maju sedikit demi sedikit,” jelas Alvin.
Mulyani, Sekretaris Dinas UMKM bidang Makanan dan Minuman Kecamatan Poncokusumo dipercaya sebagai pemateri pertama. Dia menceritakan cara merintis mengembangkan usaha makanan dan minuman ringan miliknya yang bernama Mulyasari.
Mulyani mengajak para peserta untuk mengembangkan produknya sendiri. Dia berpesan hal terpenting dari memulai usaha adalah persiapkan modal yang cukup. “Yang berperan penting itu juga modal sehingga untuk modal harus dipersiapkan terlebih dahulu. Selain itu, pasti memulai usaha juga harus diawali dengan tekad yang kuat dan semangat”, imbuhnya.
Sementara itu pemateri kedua Lailatul Faridah, yang merupakan pebisnis pakaian Muslimah Laila Ghani juga membagikan pengalaman dalam merintis usaha pakaiannya. Ia menceritakan, hingga saat ini setidaknya Laila Ghani memiliki pekerja sekitar 50 orang.
Dia memberi tips pada peserta workshop agar selalu melantunkan shalawat setiap waktu. “Lantunkan shalawat tiap waktu agar dimudahkan segala usahanya,” katanya. (dan/kun)
Komentar