Pendidikan & Kesehatan

Waspada, 3 Sapi di Ponorogo Suspek Penyakit LSD

Penyakit Sapi
Petugas BBVet Wates sedang mengambil sampel sapi yang suspek LSD.(Foto/Dispertahankan Ponorogo)

Ponorogo (beritajatim.com) – Peternak sapi di Kabupaten Ponorogo harus hati-hati dan waspada. Ya, selain penyakit mulut dan kuku (PMK) gelombang kedua ini sudah menyerang, penyakit lain juga berpotensi menyerang sapi.

Yakni Lumpy Skin Disease (LSD) yang bias menyerang ternak sapid an kerbau. Bahkan sudah ada 3 laporan sapi yang suspek penyakit LSD. Tiga sapi yang dilaporkan itu, dari kecamatan yang berbeda-beda. Yakni di Kecamatan Sampung, Kecamatan Sooko dan Kecamatan Pulung.

‘’Tiga sapi yang dilaporkan ini statusnya masih suspek LSD,’’ kata Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo Masun, Sabtu (11/02/2023).

Sapi-sapi yang dilaporkan itu, mengalami gejala-gejala yang mengarah ke penyakit LSD. Untuk memastikannya, Dispertahankan Kabupaten Ponorogo mendatangkan petugas dari BBVet Wates untuk mengambil sampel dari sapi yang suspek LSD tersebut. Pengambilan sampel dari petugas BBVet Wates itu, kata Masun dilakukan pada hari Jumat (10/02) kemarin. Sampel tersebut akan diuji di Labolatorium BBVet Wates. Rencananya, hasilnya keluar kurang lebih 2-3 hari ke depan.
‘’Itulah mengapa statsunya masih suspek,kepastiannya masih menunggu hasil lab dari BBVet Wates yang sudah diambil sampel dari 3 sapi yang dilaporkan itu,’’ katanya.

Masun mengungkapkan bahwa tiga sapi yang statusnya suspek LSD ini, kesemuanya jenis sapi potong. Sapi-sapi ini didatangkan dari luar Kabupaten Ponorogo. Kuat dugaan sapi-sapi itu belum divaksin LSD.
‘’Sapi dari luar kota dan kemungkinan juga belum divaksin LSD,’’ katanya.

Untuk penyekatan di daerah-daerah perbatasan di Kabupaten Ponorogo, sebenarnya sudah dapat lampu hijau dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Jatim). Namun, Dispertahankan Kabupaten Ponorogo masih akan melakukam koordinasi dengan pihak TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan. Sapi yang suspek itu, saat ini dalam pengawasan dan pengobatan oleh mantri hewan. Penyemprotan pun juga dilakukan di kandangnya. Masun menambahkan bahwa ketiga sapi yang suspek iniberada di tempat yang berbeda-beda, sehingga masih bias dilakukan intervensi pengobatan.

‘’Sapi yang suspek itu dalam pengawasan dan pengobatan mantra hewan. Kandangnya pun selalu dibersihkan dengan dilakukan penyemprotan,’’ pungkasnya.(end/ted)

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya