Jember (beritajatim.com) – Universitas Jember di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Penjaminan Mutu (Sijamu). Aplikasi ini memudahkan persiapan proses akreditasi sejak awal, sehingga tidak terkesan proses akreditasi menjadi beban berat.
Wakil Rektor III Universitas Jember Bambang Kuswandi mengatakan, aplikasi Sijamu sangat membantu proses penjaminan mutu di lingkungan kampus tersebut. “Dalam waktu dekat akan ada sembilan program studi di Universitas Jember yang akan mengikuti proses akreditasi internasional, menyusul tiga program studi yang sudah mendapatkan akreditasi internasional dari ASIIN,” katanya, sebagaimana dilansir Humas Unej, Selasa (17/1/2023).
Sijamu mengubah kultur di Unej. Awalnya, proses dan penyiapan dokumen penjaminan mutu dilakukan secara manual dan umumnya lebih banyak dilakukan menjelang akreditasi. Namun saat ini proses berjalan sejak awal perkuliahan. Dokumen pendukung sejak awal bisa diunggah sesuai tahapan sehingga tak ada lagi dokumen yang tercecer.
“Bahkan dengan aplikasi SIJAMU maka setiap program studi bisa melihat perkiraan nilai mereka jika sewaktu-waktu mendapatkan kunjungan dan penilaian dari asesor dalam rangka akreditasi. Contoh nyata sudah dialami oleh Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik yang telah mendapatkan akreditasi unggul. Semua bukti dan dokumen yang diunggah oleh Program Studi Teknik Sipil di aplikasi SIJAMU kita nilai dan berikan masukan. Alhamdulillah, nilai yang diberikan asesor ternyata tidak jauh dari nilai yang diberikan oleh auditor kita di Pusat Penjaminan Mutu LP3M,” ungkap Siti Komariyah.
Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unej Siti Komariyah menambahkan, Sijamu membuat proses pelaksanaan penjaminan mutu mulai dari tingkat program studi, fakultas, hingga universitas mendapatkan pengawasan, evaluasi, dan penyempurnaan berkala dengan baik. Di sinilah penjaminan mutu yang baik akan bermuara pada akreditasi program studi dan universitas yang baik pula.
Pusat Penjaminan Mutu LP3M Universitas Jember dapat memberikan pengawasan dan masukan secara aktif. Ini dikarenakan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan lembaga akreditasi tidak akan melakukan kunjungan ke perguruan tinggi, jika proses penjaminan mutu internalnya tidak berjalan dengan baik. [wir/suf]
Komentar