Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menargetkan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari kategori tinggi menjadi sangat baik. Pemkot telah menyiapkan berbagai strategi, salah satunya dengan mendorong program pendidikan yang menjadi salah satu dasar penilaian IPM.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan, sebanyak 20 persen mandatory dari belanja APBD Pemkot Mojokerto akan disalurkan pada bidang pendidikan. “Dengan program-program yang sudah direncanakan dan dilakukan oleh OPD pelaksana, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Mojokerto,” ungkapnya.
Terkait hal ini, Ning Ita (sapaan akrab, red), Pemkot Mojokerto saat ini tengah berupaya untuk mewujudkan ‘Satu Rumah Satu Sarjana’. Terlebih ia menyampaikan layanan pendidikan wajib dasar 9 tahun di Kota Mojokerto sudah diakui terbaik dari daerah lain. Sejumlah upaya pun dilakukan Pemkot Mojokerto dalam mewujudkan program tersebut.
“Upaya untuk mewujudkan peningkatan pendidikan yaitu, meningkatkan jumlah SDM dengan pendidikan yang lebih tinggi, minimal S1 melalui program Satu Rumah Satu Sarjana, yang bekerja sama dengan Baznas Kota Mojokerto untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yang bersekolah di SMA Negeri dan SMK Negeri Kota Mojokerto,” ujarnya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menjelaskan, Pemkot Mojokerto juga telah menyediakan beasiswa bagi anak-anak yang bersekolah di perguruan tinggi. Pemkot Mojokerto menyediakan beasiswa melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Mojokerto.
“Tahun ini kita siapkan beasiswa, tidak hanya dari keluarga yang tidak mampu, tapi juga anak-anak yang berprestasi dengan jumlah anggaran Rp750 juta untuk menjamin anak-anak tetap berkuliah. Ini merupakan kerja sama tiga pilar yaitu Pemkot, Baznas dan Universitas Mayjen Sungkono,” jelasnya. [tin/kun]
Komentar