Surabaya (beritajatim.com) – Tim Spektronics ITS menjuarai kompetisi Chem-E-Car di India. Ajang ini merupakan kompetisi prototipe mobil yang digerakkan memakai reaksi kimia.
Bimo Bintang Aulia, Team Leader Spektronics menjelaskan mobil rancangannya itu mengusung penggunaan reaksi kimia berupa dekomposisi Hidrogen peroksida dengan katalis Ferri klorida.
Hasil reaksi bahan kimia itu akan menghasilkan tekanan gas oksigen untuk menggerakkan mobil. “Selama tekanan oksigen pada reaktor masih ada, mobil akan terus melaju,” ujarnya, Selasa (22/8/2023).
Baca Juga: Perubahan APBD Lamongan Fokus Ekonomi dan Entas Kemiskinan
Bimo dan timnya juga memberikan inovasi baru pada driving mechanism-nya. Untuk Spektronics 23, mereka memakai bahan elektrikal berupa mikrokontroler bernama arduino nano.
Bimo menyebut, inovasi dengan memadukan sumber daya tekanan oksigen dengan mikrokontroler dapat menghasilkan energi yang efisien, serta optimal untuk penggunaan jarak jauh.
“Hal itu dikarenakan mikrokontroler akan mati-hidup secara bergantian untuk menghasilkan energi yang optimal dalam menggerakkan mobil,” katanya.
Saat kompetisi, mobil diharuskan melaju dengan track line lurus sejauh 21 meter. Saat itulah penilaian akurasi bahan kimia penggerak mobil dilakukan, untuk bisa memberhentikan mobil sedekat mungkin dengan garis finish.
Baca Juga: Babak Baru Penyidikan Tragedi Kanjuruhan Dimulai, Keluarga Usulkan Pasal Baru
Untuk menempuh 21 meter itu peserta diberikan dua kali kesempatan. Percobaan pertama, mobil karya mahasiswa ITS ini berhasil menempuh jarak sejauh 20,45 meter. Percobaan kedua sejauh 20,8 meter.
Keberhasilan ini pun membawa tim melaju ke kompetisi tingkat berikutnya berskala global untuk bersaing dengan para juara dari tiap region pada November 2023 nanti di Orlando, Amerika Serikat.
“Semoga ke depannya Spektronics ITS bisa terus mengharumkan almamater kebanggaan serta bangsa Indonesia untuk berbagai kompetisi internasional berikutnya,” tuturnya. [ipl/ian]
Komentar