Malang(beritajatim.com) – Siswa SD dan SMP di Kota Malang menjalani uji swab antigen secara acak setiap hari. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat berkeliling ke sekolah-sekolah secara bergiliran untuk melakukan uji swab acak.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana mengatakan, setiap hari hampir 200 hingga 300 siswa yang menjalani swab antigen. Swab antigen ini disediakan gratis oleh Disdikbud dan Dinkes Kota Malang dan sudah berjalan selama dua pekan.
“Per hari pindah satu tempat (sekolah) ke tempat lain sekitar 200 sampai 300 siswa. Allhamdulilah sudah 2 Minggu ini negatif semua,” ujar Suwarjana, Jumat, (8/10/2021).
Suwarjana mengungkapkan, dalam testing penyebaran Covid-19 ini. Mereka tidak memaksa atau mewajibkan siswa melakukan swab antigen. Siswa akan di swab antigen apabila sudah mendapat persetujuan dari wali murid atau orangtua siswa.
Hal ini tidak berlaku bagi guru atau tenaga pendidik. Para guru dan tenaga pendidik wajib menjalani uji swab. Totalnya untuk guru, tenaga pendidik SD dan SMP di Kota Malang sebanyak 16 ribu orang. Mereka tidak ingin muncul klaster sekolahan saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung.
“Kalau guru, tenaga pendidik itu wajib. Jumlahnya 16 ribuan. Kalau utuk siswa kami sambil menunggu izin orangtua. Kami acak, katakanlah satu lembaga kita swab beberapa saja. Jika ditemukan ada yang positif kita akan langsung berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan evaluasi pelaksanaan PTM,” tandasnya. (luc/ted)
Komentar