Pendidikan & Kesehatan

Seleksi Mandiri UIN Maliki Malang, 6.346 Calon Mahasiswa Berebut Kuota

Suasana seleksi mandiri UIN Maliki Malang

Malang (beritajatim.com) – Tahapan seleksi jalur mandiri berlangsung secara daring lewat sistem tes berbasis komputer atau CBT di UIN Maliki Malang pada Rabu (27/07). Tes CBT mandiri itu diikuti sebanyak 6.346 peserta. Jumlah tersebut mencakup calon mahasiswa program sarjana (S-1) dan program pascasarjana jalur fast track maupun reguler.

Adapun rinciannya yaitu program sarjana sejumlah 5775 peserta, program profesi 56 peserta, Program magister 458 peserta dan program doktor sebanyak 57 peserta. Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, Wakil Rektor Bidang Akademik mengungkapkan jika jumlah itu kemungkinan akan terus bertambah.

Apalagi saat ini, jalur khusus mahasiswa luar negeri masih dibuka pendaftaran hingga akhir Juli ini. “Alhamdulillah pendaftar mandiri 2022 ini melebihi apa yang kami targetkan,” paparnya dalam keterangan pada Rabu (27/07/2022).

Monitoring yang dilakukan Rektor UIN Maliki Malang

Prof. Umi berharap, semakin banyaknya peserta mandiri ini, tentu akan memberikan ruang bagi UIN Maliki Malang dalam menyeleksi calon mahasiswa unggulan. Sehingga dalam hal menghasilkan output yang berkualitas butuh proses seleksi mahasiswa yang unggul. “Semoga seleksi mandiri ini bisa menghasilkan calon mahasiswa terbaik,” ungkapnya penuh harap.

Hal serupa diungkapkan oleh Rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. H.M Zainuddin yang meminta agar jangan ada peserta yang mengalami kendala jaringan. “Usahakan cari lokasi yang jaringannya stabil agar saat mengerjakan soal ujian mandiri tidak terjadi putus nyambung atau error. Tes CBT ini memang butuh jaringan yang stabil,” jelasnya.

Rektor UIN Maliki Malang itu berharap, proses seleksi mandiri ini dapat diikuti secara maksimal oleh peserta. Pasalnya, kuota jalur mandiri 2022 ini hanya tersedia 1310 kursi saja. “Jadi yang diterima tidak lebih dari 1310,” ungkapnya.

Para calon mahasiswa dan orang tua wali tentu berharap putra putrinya bisa masuk semua. Akan tetapi, UIN Maliki Malang belum bisa menerima mahasiswa lebih dari 500 mahasiswa, Kata Prof Zainuddin. “Hal ini, karena masih terkendala kapasitas kamar yang tersedia di ma’had al Aly. Insyaallah ke depan, jika kampus tiga sudah dibangun beserta ma’hadnya bisa menerima hingga 70 ribu mahasiswa,” jelasnya.

Dia kemudian memohon bantuan doa agar proses pembangunan di kampus tiga bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan bersama. “Semoga UIN Malang sesuai roadmapnya bisa menjadi kampus unggul bereputasi internasional,” imbuhnya dalam penyampaian akhir. [dan/but]

 

 


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar