Surabaya (beritajatim.com) – Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil mencetak rekor MURI usai 1.722 mahasiswa barunya membuat gelang solidaritas berbahan daur ulang plastik dan kertas pada MOB (Masa Orientasi Bersama) ‘Anagata: Adarrma Nawasena’, Sabtu (20/8/2022).
Ketua Panitia MOB Ubaya 2022 Viviany mengatakan, gelang solidaritas itu dibuat menyesuaikan tema besar MOB Ubaya 2022 yakni “G20 ‘Recover Together, Recover Stronger & Leave No One Behind’: UTOPIA”. Gelang itu sendiri sebagai perwujudan partnership, solidarity, dan recovery.
“Kami mengimplementasikan makna recovery dalam bentuk penggunaan daur ulang. Sedangkan, gelang menjadi ikon solidarity dan partnership yang menekankan para mahasiswa baru untuk memiliki semangat yang sama dalam membuat karya demi kemajuan pendidikan,” kata Viviany.
Ia menambahkan, gelang ini bukan sekadar item daur ulang, namun diharapkan bisa menjadi memorable piece bagi mahasiswa baru. Diketahui, mahasiswa baru dari berbagai fakultas dibagi ke dalam kelompok. Tiap kelompok membuat benang dari gelas plastik untuk dijadikan gelang. Untuk jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggota dalam tim. Kemudian, mereka menambahkan manik-manik gelang dari potongan kertas majalah.
Rektor Ubaya Dr Ir Benny Lianto mengatakan, melalui kegiatan ini Ubaya ingin mengenalkan kepada mahasiswa baru tentang budaya solidaritas. Hal ini dilakukan agar mereka bisa hidup berdampingan dengan semangat multikultur.
“Mereka tidak hanya sekadar membuat karya. Tapi, juga memberikan pesan untuk diri mereka dan orang sekitar bahwa solidaritas adalah cerminan budaya bangsa yang perlu diterapkan dalam kehidupan perkuliahan sehari-hari,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa Ubaya sendiri kali ini mencetak rekor Pemrakarsa dan Penyelenggara Pembuatan Gelang Solidaritas Terbanyak dari Bahan Daur Ulang Plastik dan Kertas.
Menurutnya, Rekor MURI menjadi prestasi Ubaya di momen penyambutan mahasiswa baru tahun ini. Benny berharap semangat solidaritas yang dibangun melalui kegiatan ini bisa membuat mahasiswa bekerjasama dan berkolaborasi lintas disiplin ilmu. “Value inilah yang ingin Ubaya bentuk karena sangat penting untuk kehidupan di masa depan,” tandasnya. [sho/but]
Komentar