Jember (beritajatim.com) – Babun Suharto, Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyabet penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) bertepatan pada peringatan Hari Santri Nasional, Jumat (22/10/2021).
Capaian Babun ini tercatat sebagai Rekor MURI ke-10.076. Muri memiliki kriteria untuk memberikan penghargaan. “TPUL, Ter (paling), Pertama, Unik, dan Langka,” kata Sri Widayati, representatif Muri.
Babun memenuhi kriteria TPUL karena pimpinan perguruan tinggi pertama yang berhasil menaikkan status lembaga yang dipimpinnya dua kali berturut-turut, dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri menjadi Institut Agama Islam Negeri, dan kemudian menjadi Universitas Islam Negeri.
Widayati menyebut prestasi Babun spektakuler. “Ini luar biasa. Tidak banyak tokoh dari institutsi perguruan tinggi yang menjalani karirnya dari titik bawah, dari tukang ketik, naik kemudian menjadi nomor satu dan mengalami transformasi lembaganya hingga saat ini. Itu hal langka di Indonesia, sehingga layak kita abadikan di Muri dengan tujuan menjadi inspirasi bagi santri, mahasiswa, dan pemuda untuk mencapai cita-citanya dengan berjuang,” katanya.
Widayati berharap UIN KHAS mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya dalam hal prestasi dan kreativitas. “Tentunya semakin maju dan sukses di bawah kepemimpinan Pak Babun,” katanya.
Babun dilantik menjadi pimpinan STAIN pada 2012 dan dua tahun kemudian lembaga tersebut beralih status menjadi IAIN. “Tahun 2015 saya dilantik menjadi rektor pertama. Pada 11 Mei 2021, alhamdulillah, IAIN berubah menjadi UIN. Butuh waktu tujuh tahun untuk mengubah IAIN menjadi UIN,” katanya.
Babun menyebut transformasi ini merupakan hasil kerja bersama. “Tantangan pasti ada. Tapi dengan adanya kebersamaan, tantangan itu kita jalani dengan lancar. Ini patut kita syukuri bersama. Ini merupakan pekerjaan luar biasa,” katanya, menyebut tiga prinsip hidupnya, yakni introspeksi diri, ikhlas, istiqomah. [wir/but]
Komentar