Pendidikan & Kesehatan

Qori’ dan Hafidz Jadi Aset Potensial, Pemkot Mojokerto Gelar Lomba MTQ

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat membuka lomba MTQ di pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat Kota Mojokerto. [Foto : ist]

Mojokerto (beritajatim.com) – Peserta lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) adalah aset potensial yang dimiliki Kota Mojokerto sehingga sudah selayaknya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto untuk menjaga dan merawat aset tersebut.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat membuka lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Selasa (14/6/2022). Lomba MTQ tersebut dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-104 tahun Kota Mojokerto.

“Seluruh peserta ini adalah aset potensial yang dimiliki Kota Mojokerto, maka sudah selayaknya menjadi tanggung jawab kita menjaga dan merawat aset tersebut. Para peserta terdiri dari qori’ dan hafidz yang tidak hanya menghafal atau memiliki bacaan Al Qur’an yang indah, tetapi idealnya juga dapat menerapkan ajaran didalamnya,” ungkapnya.

Sehingga para peserta selain mengharumkan nama Kota Mojokerto, lanjut Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto, para peserta juga menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk senantiasa mencintai dan mengamalkan Al Qur’an. Ning Ita (sapaan akrab, red) berpesan agar ajang tersebut tidak dilihat sekadar ajang kompetisi.

“Kota Mojokerto memiliki aset berupa sumber daya manusia yang berlimpah, termasuk sumber daya manusia yang menjadi penghafal Alquran dan pengamal Alquran. Maka, sebagai bentuk apresiasinya telah memiliki aset-aset yang sangat luar biasa itu, Pemkot Mojokerto menyelenggarakan ajang MTQ ketujuh di Tahun 2022,” ujarnya.

Sekaligus, lanjut Ning Ita (sapaan akrab, red), kegiatan tersebut merupakan media untuk mengasah sejauh mana pemahaman dan pengamalan yang dimiliki oleh anak-anak Kota Mojokerto. Yakni sebelum nantinya mengikuti MTQ di level provinsi yang sedianya akan dilaksanakan di tahun 2023 mendatang.

“Sehingga diharapkan dari kegiatan ini, bisa mengevaluasi sejauh mana aset yang dimiliki, kemampuannya. jika nanti akan dijadikan sebagai kafilah dari Kota Mojokerto untuk bersaing dengan kafilah-kafilah dari berbagai daerah lain se-Jawa Timur. Tidak ada target dari kegiatan ini,” tuturnya.

Masih kata orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini, anak-anak tersebut merupakan menjadi generasi yang berkelanjutan, tidak hanya putus pada generasi ini, namun selanjutnya masih akan terus dibina. Sehingga ada kader-kader aset-aset baru yang akan terus muncul dan selalu menjadi penjaga dan pengafal Al-Qur’an dari Kota Mojokerto.

“Kita tidak harus mengejar sebuah prestasi dalam ajang perlombaan, terpenting bagaimana dalam membina dan menjaga para penghafal dan pengamal Al-Qur’an. Yang paling penting, jadikan MTQ ini sebagai media untuk meningkatkan pengalaman kalian,” tegasnya.

Beragam cabang lomba dalam festival Qur’an tersebut rencananya akan diselenggarakan secara serentak pada 14 Juni 2022 besok. Para peserta terdiri dari pelajar se-Kota Mojokerto, baik pada tingkat formal SD/MI-SMA/MA ataupun pondok pesantren. Terdapat lima cabang lomba dengan lokasi penyelenggaraan berbeda.

Yaitu lomba tilawah anak-anak di Masjid Baitun Nur Jalan Benteng Pancasila, Kecamatan Magersari. Lomba tilawah remaja di Masjid Al Ghufron Miji, Kecamatan Kranggan, lomba tartil di kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mojokerto, serta pidato remaja (MSQ) dan MHQ 1 juz tilawah di lingkungan kantor Pemkot Mojokerto. [tin/kun]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar