Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan kebijakan baru pada pelaksanaan PPDB 2023. Tahun ini, ada kuota khusus golden ticket ketua OSIS hingga kemudahan mengunggah rapor.
Khofifah menyebut, kuota khusus jalur golden ticket Ketua OSIS diberikan untuk mempersiapkan calon pemimpin di masa depan. Kuota ini termasuk dalam prestasi hasil lomba dengan proporsi 5%, dan diberikan untuk menjaring siswa yang multi talenta dan memiliki jiwa kepemimpinan.
“Kita ingin mencetak generasi yang tangguh dan berkarakter sebagai calon pemimpin di masa depan. Karena itu sebagai apresiasi, kami berikan kuota satu siswa di setiap SMA/SMK Negeri Jawa Timur,” kata Khofifah, Selasa (16/5/2023).
Selain ketua OSIS, Khofifah juga memberikan kuota bagi Hafidz Quran. Kuota ini masuk dalam jalur Prestasi Hasil Lomba dengan proporsi 5%. Untuk hafidz Quran, disediakan kuota sati siswa di setiap SMA/SMK negeri di Jatim.
Kemudian, Khofifah juga memberikan perhatian khusus kepada siswa penyandang disabilitas. Pemprov Jatim memberikan kuota penyandang disabilitas sebesar 3%. Kuota tersebut terbagi untuk siswa inklusi dari SMP/MTs negeri dan swasta sederajat dan siswa lulusan SMP-LB.
Artinya, siswa disabilitas bisa mendaftar PPDB 2023 pada SMA dan SMK Negeri di Jatim dengan ketentuan penyandang disabilitas ringan. Kemudian, ada jalur afirmasi pendidikan menengah (ADEM) bagi anak-anak berprestasi dari Papua dan juga bagi anak-anak pekerja migran Indonesia (repatriasi).
“Pada prinsipnya ada 423 SMA dan 298 SMK di Jatim. Total 721 lembaga bisa menerima ADEM, Berapapun siswa yang diberikan oleh kementrian kita siap menerima,” kata Khofifah.
Selanjutnya, kebijakan baru soal jalur anak tenaga kesehatan (nakes). Tahun ini aturan tersebut dikerucutkan. Jika sebelumnya berlaku bagi anak nakes secara umum, tahun ini diprioritaskan bagi anak nakes yang orang tuanya meninggal dalam penanganan pandemi Covid-19.
Lalu kebijakan untuk anak buruh. Tahun lalu, syarat yang harus dipenuhi calon peserta didik baru harus memiliki berbagai kartu perlindungan sosial dan harus upload tanda serikat buruh. Namun, tahun ini cukup melampirkan tanda keanggotaan serikat buruh. Jika siswa melampirkan KIP atau SKTM maka akan diprioritaskan untuk diterima.
“Ini akan jadi prioritas sekolah agar jalur anak buruh terpenuhi. Prinsipnya dinas pendidikan ingin mengakomodir anak buruh yang ingin sekolah,” tandasnya.
Terakhir, Jatim juga memberikan fasilitas kemudahan unggah rapor. Bagi siswa yang nilai rapornya tidak diunggah sekolah asal, maka siswa dapat mengunggah sendiri nilai dan foto rapor semester 1-5 saat proses pengambilan PIN.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, lulusan siswa SMP dan MTs di Jatim Tahun 2023 ada sebanyak 575.108 siswa. Sedangkan daya tampung SMA/SMK/SLB Negeri se-Jatim hanya sebanyak 221.571 siswa atau sebesar 38,51 persen dari jumlah lulusan SMP dan MTs.
Karena itu, SMAN, SMKN, SLBN tidak dapat mengakomodir sepenuhnya lulusan SMP dan MTs di Jatim. Ia pun menekankan bahwa saat ini kualitas pendidikan di sekolah swasta sudah sama dengan sekolah negeri. Maka, jika tidak lolos dalam PPDB sekolah negeri, siswa dan wali murid bisa memilih sekolah swasta sebagai alternatif pilihan.
“Kebijakan apapun yang diambil, tetap tidak dapat mengakomodir seluruh lulusan SMP dan MTs Negeri dan Swasta se-Jatim (dalam PPDB 2023),” tegasnya.
Diketahui, kick off pelaksanaan PPDB 2023 jenjang SMA, SMK dan SLB negeri di Jatim tinggal menghitung hari. Pra pelaksanaan PPDB akan dimulai pada 12 Juni, dengan tahapan pengambilan PIN oleh calon peserta didik baru melalui situs ppdb.jatimprov.go.id. [ipl/but]
Komentar