Ponorogo (beritajatim.com) – Kabupaten Ponorogo menjadi salah satu dari 29 Kabupaten atau Kota di Jawa Timur yang diperbolehkan melakukan vaksinasi booster. Hal tersebut didapat dari pengumuman Gubernur Provinsi Jawa Timur di Khofifah Indar Parawansa di instagramnya. Namun, dalam kenyataannya vaksinasi booster belum dilakukan di bumi reyog. Belum dilaksanakannya vaksinasi boster ini, dikarenakan stok vaksin yang ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo belum mencukupi.
Saat ini Dinkes Ponorogo sedang melakukan vaksinasi anak umur 6-11 tahun. Selain itu, juga melakukan penuntasan vaksinasi dosis kedua untuk lanjut usia (lansia) dan masyarakat umum. Sebab, untuk vaksinasi dosis kedua, Dinkes Ponorogo sudah mundur 10 hari dari jadwal.
“Sebenarnya Ponorogo termasuk yang diperbolehkan booster. Tapi karena stok vaksin yang belum mencukupi, jadi sementara fokus pada sasaran vaksinasi anak dan yg dosis dua,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Ponorogo, Heni Lastari, Kamis (13/1/2022).
Apalagi vaksinasi anak ini ditarget bulan ini rempung. Sehingga pada akhir bulan nanti, diharapkan sebanyak 71 ribu anak usia 6-11 tahun sudah tervaksin. Disinggung terkait vaksin untuk anak, Heni menyebut bahwa stoknya aman. Sebab sudah ada 60 ribu vaksin jenis Sinovac terkantongi untuk vaksinasi anak ini.
“Vaksin anak sudah dialokasikan, 30 ribu dari Unisma dan 30 ribu lagi dari Iluna. Nah, targetnya bulan ini harus menyelesaikan itu,” ungkapnya.
Heni menambahkan nantinya untuk vaksinasi booster dosisnya hanya setengah dosis. Bisa homolog maupun heterolog. Maksudnya untuk homolog, dulunya dosis satu dan duanya vaksin Sinovac, maka vaksin boosternya juga Sinovac. Sedangakan untuk heterolog, jika dulu vaksinasi kesatu dan keduanya Sinovac, vaksin boosternya bisa menggunakan AstraZeneca atau Pfizer. “Juknis arahnya yang heterolog. Semoga nanti setelah ini Provinsi atau Pusat bisa mengalokasikan untuk booster,” pungkasnya. (end/kun)
Komentar