Pendidikan & Kesehatan

Polinema Dampingi Pelaku UMKM Malang Raya

FGD kedua pendampingan UMKM di Polinema (Foto: Dani Alifian/beritajatim.com)

Malang (beritajatim.com) – Politeknik Negeri Malang (Polinema) melakukan pendampingan terhadapan pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) . Acara ini berlangsung di Auditorium gedung AH Polinema, Senin (14/08/2023).

Wakil Direktur IV Polinema, Prof. Ratih Indri Hapsari S.T., M.T., P.hD., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat skema kemitraan dengan pendanaan institusi Polinema. Pendampingan dilakukan untuk pelaku UMKM di Malang Raya, ada dari kota dan kabupaten Malang, kota Batu, bahkan ada yang dari kabupaten Pasuruan.

“Jadi ini untuk menanggapi Perpres 68 tahun 2022 tentang penguatan pendidikan dan pelatihan vokasi. Dalam Perpres itu disampaikan bahwa perguruan tinggi vokasi merupakan penggerak dari perekonomi daerah yang bisa dicapai dengan kolaborasi bersama asosiasi pengusaha dalam hal ini Kadin sebagai induk yang membawahi usaha,” kata Wadir Polinema.

Tak hanya pelaku usaha, mahasiswa yang sedang menjalankan program kewirausahaan juga terlibat. Target dari acara ini antara lain UMKM yang dibina bisa mendapat persyaratan minimal untuk mengembangkan bisnis.

“Mereka (UMKM) bisa mendapat izin bisnis NIP, untuk usaha makanan minuman bisa mendapat halal declare, UMKM juga ditargetkan memiliki dokumen minimum untuk mengajukan kredit ke perbankan. Kemudian berikutnya, hal teknis terkait produksi dan pemasaran,” ujar Prof. Ratih , sapaanya.

Melalui acara ini, mahasiswa Polinema juga mendapat bekal khusus karena bisa bertemu langsung dengan pelaku usaha untuk belajar wirausaha dan prospeknya. Mahasiswa bisa lebih fokus memilih karirnya, bukan pekerja industri tapi sebagai pelaku usaha.

BACA JUGA:

Pengabdian Polinema Inisiasi Industri Pengolahan Plastik

Pendampingan dilakukan dalam tiga kali Focus Group Discussion (FGD). FGD pertama membahas tentang manajemen dasar dan legalitas Nomor Induk Berusaha (NIB) maupun sertifikat halal telah dilakukan pada Mei 2023 lalu. FGD kedua terkait permodalan dan penguatan UMKM pada Senin, (14/8/2023). Kemudian FGD ketiga terkait profiling dan pemasaran.

“FGD 1 mengupayakan untuk bisa produk makanan dan minuman untuk dititipkan di stan ITU Polinema. Kami upayakan untuk pendataan. Progress kegiatan kita ini targetnya selesai November lalu dilanjutkan tahun depan. Tahun depan kita arahkan teknologi tepat guna, atau pembuatan website,” ujar Prof. Ratih.

Pada FGD pertama ada 73 pelaku yang mendaftar dan 68 yang mengikuti. Tercatat dari FGD pertama sudah ada 51 pelaku usaha yang memiliki NIB dan 31 yang memiliki sertifikasi halal.

Penyampaian materi dari Bank Jatim kepada peserta pendampingan UMKM di Polinema (Foto: Dani Alifian/beritajatim.com)

“Setelah dilakukan FGD, ada 11 mahasiswa berhasil mendapat sertifikat pendamping halal. Ada 10 dosen menjadi pendamping Wirausaha. Lalu pada FGD kedua ada 133 pelaku usaha yang mendaftar dan 73 yang mengikut FGD setelah kami seleksi,” lanjutnya.

Pada FGD kedua ada dua materi yang disampaikan, yaitu strategi peningkatan kapasitas UMK melalui kredit perbankan oleh Bank Jatim, materi sinergi penguatan UMK dan pendidikan vokasi untuk akselerasi ekonomi daerah disampaikan oleh Kadin Jatim/Institute. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi tentang penguatan dan strategi UMKM.

“Kami berharap peserta aktif, karena kami ingin melihat kemajuan, pengembangan dan perluasan bisnis. Upaya yang kami buat ini bisa bermanfaat, kebutuhannya apa agar bisa kami cover. Selain itu, kami berharap hasilnya nanti menjadi evaluasi untuk kurikulum prodi manajemen pemasaran dan kurikulum kewirausahaan di semua prodi,” ungkap Wadir Polinema kepada beritajatim.com.

BACA JUGA:

Ujian Mandiri Bersama Polinema Diminati 2.308 Camaba

Sementar itu, Ayu Sulasari, S.E., M.M., selaku ketua unit penunjang akademik, pengembangan karir dan kewirausahaan Polinema menjelaskan bahwa mahasiswa yang terlibat berasal dari berbagai prodi di Polinema. Khususnya mahasiswa yang tergabung dalam program wirausaha dan UKM Usaha Mahasiswa.

“Kami ada pendanaan internal sudah ada komitmen dari Polinema untuk pengembangan kewirausahan. Kami menganggarkan sendiri atau memberi modal kepada mahasiswa yang minat berwirausaha,” ujar Ayu Sulasari. [dan/but]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar