Malang (beritajatim.com) – Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Nurcholis Mahendra, menjamin dalam pelaksanaan PKKMB tidak ada perundungan yang dilakukan panitia. Hal itu, kata dia, sudah tertuang dalam Peraturan Rektor Nomor 63 tahun.
“Kita tidak akan melakukan pembentakan untuk mobilisasi mahasiswa. Panitia memberlakukan peserta dengan humanis,” terang Mahendra pada Selasa (16/08/2022). Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UB Malang dilakukan secara hybrid. Total sebanyak 15.679 mahasiswa hadir secara daring dan luring.
Lebih lanjut, Mahendra berharap agar mahasiswa baru bisa mengikuti PKKMB dengan baik sebagai gerbang awal untuk mengenal UB, organisasi kampus, pertemanan, dan perbedaan budaya. Sementara itu, Ketua Pelaksana Raja Brawijaya Khofifah Aqsha menjelaskan jika Maba mulai datang ke kampus sejak pukul 05.00 WIB.
“Di tiap pintu masuk, kata dia, Maba diminta melakukan presensi kehadiran dengan memakai scan barcode. Setelah itu Maba menuju ke Lapangan Rektorat untuk persiapan mengikuti upacara,” terang Khofifah dalam penuturan.
Hal senada disampaikan Koordinator Ormawa dr Eriko Prawestiningtyas,Sp.F, dia menghimbau kepada panitia mahasiswa yang diwakili unsur EM dan DPM, tidak ada mobilisasi mahasiswa menuju gerbang ke luar, cukup diarahkan keluar dari gedung acara. Selain itu, kata dia, tidak diperkenankan melakukan mobilisasi mahasiswa berdasarkan fakultas sebelum memasuki lapangan.
“Ordik dan Ormawa Fakultas selama dua hari akan diisi materi kehidupan berbangsa, bernegara, dan pembinaan kesadaran bela negara; sistem pendidikan tinggi di Indonesia; perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0 dan kehidupan kampus pada masa pandemi; kesadaran lingkungan hidup, manajemen risiko, dan kampus sehat; materi pengembangan karakter mahasiswa agar mempunyai sikap sebagai intelektual, anti kekerasan, dan anti perundungan; materi Muatan Lokal.” Terang Eriko Prawestiningtyas.
Terkait pencegahan penyebaran COVID-19, pihak sudah UB memberi ketentuan bagi Maba yang menghadiri kegiatan luring tidak boleh dalam kondisi sakit (batuk, pilek, demam), sudah vaksin dosis-2, memakai masker KN-95, membawa hand sanitizer serta membawa paperboard mandiri. Bagi panitia Raja Brawijaya, universitas memberikan fasilitas vaksin dosis 2 di Rumah Sakit Universitas Brawijaya. (dan/ted)
Komentar